Tim Dosen USU Dampingi Petani Tingkatkan Produksi Kentang

Diterbitkan PadaSenin, 18 April 2022
Diterbitkan OlehFildzah Zata Amani Nasution
Thumbnail
WhatsappTwitterFacebook

"Desa Semangat merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo, berjarak kurang lebih 70 km dari kampus Universitas Sumatera Utara yang berada di Kota Medan. Tim dosen Universitas Sumatera Utara melalui Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat telah melakukan pengabdian program desa binaan di Desa Semangat dengan menghasilkan beberapa fasilitas, di antaranya fasilitas air bersih yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih, alat uji tanah untuk mengetahui kandungan tanah, dan traktor pertanian yang digunakan masyarakat untuk melakukan pengolahan tanah dan lainnya."

Dalam perkembangannya melalui diskusi dengan perangkat desa dan petani di Desa Semangat, masih didapati beberapa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Pertama berkaitan dengan tanaman kentang yang selalu gagal dikembangkan oleh petani di Desa Semangat. Selain bibit kentang yang baik, dan pemupukan yang belum tepat, permasalahan penyakit hawar daun merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi petani. Ketika tanaman kentang sudah terkena penyakit hawar daun, maka hal ini akan menyebabkan petani menuju ke gagal panen. Perlakuan yang tepat penting dilakukan untuk mengatasi masalah penyakit hawar daun pada tanaman kentang.

Masalah kedua berkaitan dengan sistem pola tanam petani yang menanam komoditi sama secara bersamaan. Hal ini menyebabkan harga jual produk pada saat panen akan jatuh karena suplai barang di pasar tinggi. Kebiasaan petani yang ikut menanam produk yang sama ketika nilai jual tinggi, namun ketika petani menanam dengan luasan yang besar, maka akan menyebabkan penumpukan produk pada suatu waktu panen dan akan menyebabkan harga turun. Sistem kalender tanam yang sudah diinisiasi oleh Kementerian Pertanian sepertinya belum diterapkan pada usaha budidaya tanaman di Desa Semangat.

Selain itu pemenuhan pupuk kandang sebagai nutrisi bagi tanaman yang dibudidayakan di Desa Semangat juga menuai masalah. Petani umumnya menumpuk pupuk kandang di sekitar lahan yang akan ditanam, di mana pupuk kandang didatangkan dari daerah dataran rendah seperti Deli Serdang dan lainnya. Dengan mendatangkan pupuk kandang dari daerah lain, menyebabkan harga beli tinggi yang juga meningkatkan biaya produksi dan menyebabkan pendapatan menjadi berkurang. Pengubahan paradigma petani perlu dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian yang mereka miliki. Budidaya ayam petelur merupakan sumber pupuk kandang yang dapat diaplikasikan ke lahan. Dengan menerapkan budidaya ayam petelur, maka petani dapat penghasilan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Telur dapat dijual ke pasaran, dan kotoran ayam dapat dikumpulkan sebagai persiapan pupuk kandang yang akan dimanfaatkan untuk budidaya tanaman.

Permasalahan yang juga seringkali ditemui oleh para petani di Kecamatan Merdeka salah satunya mengenai harga pupuk yang mahal dan permasalahan dalam penggunaan pupuk. Sebagian besar petani belum bisa menerapkan sistem pemupukan secara berimbang, karena membutuhkan keahlian dan modal peralatan ataupun analisa kesuburan tanah. Efisiensi pemupukan diperlukan agar kemampuan permodalan petani yang terbatas dapat terbantu, di mana perhitungan kebutuhan pupuk yang sesuai untuk komoditi pada setiap luas lahan harus dilakukan dengan cermat, sehingga pengalokasian pupuk sesuai dan tepat sasaran.

Terakhir berkaitan dengan pengembangan potensi wisata pertanian atau agrowisata yang dimiliki Desa Semangat. Desa Semangat merupakan wilayah yang berada di perbukitan Gundaling, Kabupaten Tanah Karo. pemandangan daerah pertanian dapat dilihat dari bukit gundaling. Bahkan dari lahan pertanian Desa Semangat ini dapat terlihat pemandangan gunung Sinabung secara utuh. Dari kondisi ini maka sangat memungkinkan untuk pengembangan potensi pariwisata Desa Semangat manjadi kawasan agrowisata.

Permasalahan yang krusial dalam pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Semangat meliputi antara lain: penyakit hawar daun pada tanaman kentang, budidaya ayam petelur dan pemanfaatan feses untuk pupuk kandang, konservasi lahan dan pupuk berimbang, pengembangan pariwisata serta kalender tanam sebagai acuan pola tanam petani. Tim Dosen USU yang melakukan Pengabdian Masyarakat di Desa Semangat berupaya untuk membantu petani dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Kegiatan ini diawali dengan melakukan audiensi ke Kantor Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo. Tim disambut Sekretaris Camat dan jajaran di Kecamatan Merdeka. Dalam audiensi, tim pelaksana yang diketuai oleh Dr. Ir. Hasnuddin, M.S., beserta tim menjelaskan tentang kegiatan yang dilakukan di Desa Semangat yang merupakan Desa Binaan LPM USU.

Pada tanggal 10 Juli 2021, tim pelaksana melakukan sarasehan dan bimbingan teknis pemberian materi kepada petani di Desa Semangat, yang juga dihadiri langsung oleh Kepala Desa Semangat Resmando Sinulingga, S.Sos. Turut hadir juga Ketua Tim Dr. Ir. Hasanuddin, M.S., dan juga turut hadir Dekan Fakultas Pertanian USU Dr. Ir. Tavi Supriana, M.S., serta koordinator sub judul kegiatan dan timnya. Kegiatan dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian USU yang mewakili Ketua LPM USU.

Masyarakat Desa Semangat umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Dalam hal bercocok tanam masyarakat sangat membutuhkan pupuk terutama pupuk organik yang bersumber dari kotoran ayam. Petani setiap memulai bercocok tanam terlebih dahulu memberikan kotoran ayam sebagai pupuk dasar. Namun dalam beberapa kondisi terkadang pupuk yang dibeli kurang. Hal ini menjadi kendala petani dalam bercocok tanam. Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh masyarakat Desa Semangat, maka tim melakukan pelatihan budidaya pemeliharaan ayam petelur, agar kekurangan kotoran ayam beberapa karung dapat dipenuhi.

Setelah dilaksanakan pelatihan, tim juga melakukan diskusi dengan masyarakat tentang pembangunan kandang ayam petelur. Kandang ayam dibangun di salah satu lahan yang tidak jauh dari pemukiman masyarakat. Kandang yang dibangun dapat memuat ayam petelur sebanyak 100 ekor. Sistem kandang yang dibuat adalah kandang umbaran, namun sekeliling kandang diberikan jaring sehingga ayam tidak dapat keluar. Tim melakukan kesepakatan dengan petani untuk melakukan demplot konservasi lahan dan pupuk berimbang dengan komoditi tanaman kentang. Tanaman kentang dipilih karena merupakan produk pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi, namun di lapangan petani sedikit enggan untuk membudidayakannya karena adanya paradigma bahwa menanam kentang harus memiliki modal yang besar untuk mendapatkan hasil yang bagus.

Permasalahan yang sering dihadapi oleh petani Desa Semangat adalah serangan penyakit pada tanaman kentang. Salah satu penyakit utama yang menyerang kentang adalah penyakit busuk daun atau biasa disebut hawar daun (late blight), yang disebabkan patogen Phytopthora infestans (Mont). Pembentukan dan perkecambahan konidium P. infestans sangat dipengaruhi oleh suhu, kelembaban dan curah hujan. Penyebaran spora/patogen melalui angin, air atau serangga. Jika spora P. infestans sampai ke daun kentang yang basah, maka spora patogen akan berkecambah dengan mengeluarkan zoospora atau langsung membentuk tabung kecambah, kemudian masuk ke bagian tanaman, dan akhirnya terjadilah infeksi busuk daun pada daun tanaman kentang. Spora yang jatuh ke tanah akan menginfeksi bagian umbi kentang, dan pembusukannya dapat terjadi di dalam tanah atau pada tempat penyimpanan kentang.

Penyakit busuk daun pada kentang biasanya sering terjadi di daerah sentra tanaman kentang dataran tinggi yang bersuhu rendah dengan kelembaban yang tinggi. Penyakit busuk daun kentang yang disebabkan patogen P. infestans berkembang dengan cepat jika kondisi lingkungan mendukung, diantaranya pada suhu 18-21oC dengan kelembaban udara (RH) yang tinggi ( di atas 80%). Berdasarkan kebiasaan dan pengalaman petani kentang, biasanya penyakit busuk daun kentang timbul setelah tanaman berumur 5 – 6 minggu setelah tanam.

Perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap pola tanam, luas tanam, dan produksi tanaman. Akibat perubahan iklim, hampir setiap tahun petani berhadapan dengan pergeseran musim terkait dengan perubahan pola curah hujan. Selain itu, perubahan iklim juga menyebabkan kondisi kering ekstrim karena El-Nino dan kondisi basah yang juga ekstrim akibat La-Nina. Kondisi ini memicu ancaman banjir, kering dan serangan organisme pengganggu tanaman yang berakibat pada penurunan produksi tanaman, bahkan gagal panen.

Waktu tanam kentang yang baik adalah pada akhir musim hujan (sekitar bulan April atau Mei), tetapi apabila ingin menanam pada awal musim hujan (sekitar bulan Oktober atau November) diusahakan pada waktu musim turun hujan usia tanaman kentang sudah dua bulan dan umbinya sudah cukup besar. Rekomendasi waktu penanaman kentang untuk Desa Semangat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo didasarkan pada tiga faktor iklim yang sangat mempengaruhi perkembangan penyakit hawar daun kentang yaitu curah hujan, kelembaban udara dan suhu. Data yang digunakan adalah data iklim yang diamati di lokasi penanaman dan di Berastagi.

Curah hujan yang tinggi tidak saja menyebabkan epidemi serangan hawar daun kentang tapi juga dapat menyebabkan pencucian dari fungisida yang diaplikasikan pada lahan budidaya kentang oleh petani, sehingga dalam praktiknya petani selalu mengulang aplikasi fungisida jika terjadi hujan. Untuk melindungi tanaman dari hawar daun kentang, biasanya petani di Karo melakukan aplikasi fungisida setiap tiga hari pada pagi hari, aplikasi ini akan diulang jika terjadi hujan pada siangnya, atau aplikasi ulang akan dilakukan esok pagi jika terjadi hujan pada malam hari. Tabel berikut menunjukkan dampak tingginya curah hujan terhadap efektifitas fungisida pada pengendalian hawar daun kentang sebagai perbandingan.

Pada kegiatan Pengabdian Desa Binaan ini, sebagai bahan edukasi kepada petani telah dicoba menanam kentang dalam rumah plastik, sebagai upaya untuk melindungi tanaman dari curah hujan yang berdampak pada penyebaran dan infeksi pathogen P. infestans dan mencegah efek pencucian fungisida sehingga dengan demikian penggunaan fungisida dapat dikurang dan efektifitasnya dapat ditingkatkan.

Setelah lahan budidaya kentang selesai diolah dan diberi pupuk dasar maka pada tanggal 25 Agustus 2021 telah dilakukan penanaman kentang di lahan terbuka dan di dalam rumah plastik. Penanaman kentang di lahan terbuka dan di dalam rumah plastik dilakukan untuk melihat perbandingan apakah penanaman kentang dalam rumah plastik dapat melindungi tanaman dari serangan penyakit hawar daun kentang atau meningkatkan efektifitas penggunaan fungisida. Tingginya curah hujan dimulai pada akhir Oktober 2021, maka di awal Nopember 2021 sudah mulai terlihat tanda-tanda serangan hawar daun pada tanaman kentang di luar rumah plasik seperti pada gambar di bawah ini.

Desa Semangat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo merupakan desa dengan kekuatan pertanian hortikultura sepanjang tahun. Program-program Pengabdian Desa Binaan tahun sebelumnya pada daerah ini telah meningkatkan produktifitas pertanian petani di daerah ini terutama pada petani yang tergabung kedalam Kelompok Tani Arih Ersada. Namun peningkatan produktivitas ini masih belum sebanding dengan peningkatan kemampuan pemasaran atau daya serap pasar terhadap produk-produk hortikultura yang dihasilkan terutama tomat, selada, wortel, bit, dan kentang.

Pertanian tomat yang dilakukan oleh petani Desa Binaan Desa Semangat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo terutama petani yang tergabung kedalam Kelompok Tani Arih Ersada yang merupakan sasaran program Pengabdian Desa Binaan menerapkan sistem tumpeng sari. Sistem pertanian tumpeng sari yang dilakukan yakni menggabungkan tomat, cabai (baik cabai merah maupun cabai hijau) serta daun shop dalam satu titik tanam. Sistem ini dilakukan untuk meminimalisir kerugian yang terjadi akibat harga yang anjok saat musim panen. Tomat yang telah memasuki masa panen tetapi harga pasar dinilai oleh petani kurang cocok dengan biaya tanam dan pemeliharaan tanaman tomat atau bahkan hanya memperoleh sedikit keuntungan maka petani lebih memilih untuk membiarkan tomat tersebut membusuk di ladang.

Solusi tercepat untuk menyelesaikan permasalahan ini yakni dengan membangun tempat wisata “Wisata Petik Sayur”. Konsumen akan datang ke ladang sayur Desa Binaan Desa Semangat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo yang harganya cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan harga pedagang/pengepul sayur. Solusi membingkai kegiatan pertanian hortikultura di Desa Binaan Desa Semangat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo ke dalam “Wisata Petik Sayur” tidak hanya akan meningkatkan harga jual, tetapi juga membuka peluang untuk dapat meningkatkan serapan hasil produksi holtikultura Desa Binaan Desa Semangat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo bahkan terhadap hasil produksi yang dinilai gagal memenuhi permintaan pasar. Kegiatan inisiasi “Desa Wisata Petik Sayur” di Desa Binaan Desa Semangat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo dilakukan dengan cara membangun gazebo-gazebo peristirahatan wisata di samping ladang sayur, yang diberi nama Pondok Bambu USU. Masyarakat Desa Binaan Desa Semangat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo berencana akan mengembangkan petik sayur ini dengan penambahan komoditas strawberry yang akan di taman di sekitar pondok bambu USU sehingga dapat menambah keasrian.

Penutupan kegiatan pengabdian masyarakat program desa binaan di Desa Semangat Kabupaten Karo dilakukan pada tanggal 12 Desember 2021. Pada akhir kegiatan ini tim pelaksana memberikan bantuan berupa 1 unit cultivator rotary tillage, pupuk, dan juga benih tanamanan. Bantuan ini diserahkan langsung oleh ketua tim pelaksana Dr. Ir Hasanuddin, MS dan disaksikan langsung oleh Dekan Fakultas Pertanian USU Dr. Ir. Tavi Supriana, M.S. dan seluruh anggota tim serta masyarakat Desa Semangat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. (Disarikan dari laporan kerja/RJ)

Artikel
Kegiatan Universitas
Kegiatan Pengabdian

Detail Paper

Accessibility Icon
disability features
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
accesibility icon
Scroll Down