Laboratorium Terpadu USU Simulasi Tanggap Darurat
Laboratorium Terpadu USU Simulasi Tanggap Darurat
Diterbitkan oleh
Sabtu, 03 September 2022
Diterbitkan pada
Bambang Riyanto
Simulasi tanggap darurat tersebut dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana yang kemungkinan dapat terjadi di laboratorium seperti kebakaran dan gempa bumi. Sehingga para perangkat laboratorium perlu diedukasi mengenai bagaimana langkah yang harus dilakukan ketika berada dalam situasi bencana.
HUMAS USU - Laboratorium Terpadu Universitas Sumatera Utara (USU) mengadakan simulasi tanggap darurat dibantu oleh PT Deksa Megaraya Indonesia dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) kota Medan di Laboratorium Terpadu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USU pada Kamis, (01/09/2022).
Simulasi tanggap darurat tersebut dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana yang kemungkinan dapat terjadi di laboratorium seperti kebakaran dan gempa bumi. Sehingga para perangkat laboratorium perlu diedukasi mengenaibagaimana langkah yang harus dilakukan ketika berada dalam situasi bencana.
Kepala Laboratorium Penelitian Terpadu Ir. Rahmi Karolina ST., MT., IPM mengatakan, pihaknya melakukan simulasi tanggap darurat untuk meningkatkan kewaspadaan kita terhadap bencana yang kemungkinan akan ada di laboratorium.
Dengan diadakannya simulasi evakuasi tersebut, Ir. Rahmi Karolina ST., MT., IPM berharap agar seluruh perangkat laboratorium dapat tanggap mengambil tindakanjika terjadi bencana sehingga hal tersebut meminimalisir jatuhnya korban.
“Semoga kita semua yang berada di laboratorium terpadu, perangkat labora, maupun kepala lab di sini dapat dengan capat mengambil tindakan misal apabila suatu hal misalnya kebakaran atau pun terjadi bencana gempa bumi kita dapat meminimkan korban,” katanya.
Direktur PT. Deksa Megaraya Indonesia Taufiq Azria menyebutkan bahwa simulasi evakuasi ini merupakan kegiatan yang sangatbagus untuk dilakukan di USU. Karena, pelatihan ini dilakukan di gedung bertingkat dan USU memiliki banyak gedung bertingkat sehingga dengan bantuan BASARNAS dilakukan edukasi tanggap darurat terhadap bencana kepada karyawan PT Laboratorium Terpadu USU.
Pada kesempatan yang sama, M. Rizal Rangkuti Instruktur Kantor SAR Medan menjelaskan terdapat dua bentuk evakuasi yang dilakukan. Yaitu evakuasi mandiri pada simulasi gempa bumi dan kebakaran dengan cara bersembunyi di bawah meja atau jalan perlahan keluar mencari jalur evakuasi. Evakuasi selanjutnya adalah evakuasi tempat ketinggian yaitu dengan menggunakan peralatan. Pada simulasi tersebut, pertama kalinya dilakukan menggunakan APD yang disiapkan oleh pihak Lab Terpadu secara lengkap dan aman.
“Jadi ada dua hal terkait dengan evakuasi yaitu evakuasi mandiri itu ketika kita simulasiada misalnya bencana ya atau pun kebakaran atau pun gempa kita bisa evakuasi mandiri ya baik itu kita bersembunyi di bawahmeja mungkin atau kita jalan perlahan keluar melalui jalur evakuasi,” kata Instruktur Kantor SAR Medan.
Author: Bambang Riyanto - Humas
Interviewee: Dr Muryanto Amin, SSos, MSi - Rektor USU
Photographer: Irsan Mulyadi - Humas