USU Persiapkan International Spirit Summer Course 2023
USU Persiapkan International Spirit Summer Course 2023
Diterbitkan oleh
Kamis, 06 Juli 2023
Diterbitkan pada
Bambang Riyanto
Setelah melewati Pandemi Covid-19 selama lebih dari tiga tahun, kini negara-negara berkembang terutama di Asia dihadapkan pada munculnya masalah beban kesehatan yang baru selain dari beban dua masalah kesehatan sebelumnya yaitu penyakit infeksi dan penyakit tidak menular. Selama pandemi Covid-19, pembatasan aktifitas di luar rumah, meningkatkan gaya hidup sedentary dan secara tidak langsung memberi dampak perubahan sosio ekonomi kepada keluarga. Selain daripada itu, terjadi penurunan angka masyarakat yang berkunjung ke rumah sakit atau puskesma untuk melakukan pemeriksaan rutin penyakit-penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus tipe-2, hipertensi, obesitas, jantung coroner. Hal ini disebabkan karena adanya kecenderungan pandemi Covid-19.
Universitas Sumatera Utara (USU) saat ini tengah mempersiapkan International Spirit Summer Course 2023, dengan tema 'Promoting Physical Activity and Diet in Combating Growing Triple Burden of Disease in Asia'. Kegiatan ilmiah tersebut akan digelar pada tanggal 24-31Juli 2023 mendatang secara online dan offline di Fakultas Kedokteran USU.
Ketua USU Spirit Summer Course 2023, Prof Dr dr Dina Keumala Sari, M Gizi, SpGK(K) mengatakan, saat ini telah mendaftar sebanyak 69 peserta secara online yang berasal dari Spanyol, India, Sri Lanka, Malaysia, Myanmar, Pakistan, dan Thailand.
"Peserta yang direncanakan akan ikut secara offline adalah India, Sri Lanka, Malaysia, Pakistan, Myanmar, Thailand, dan Singapura yang berjumlah 14 orang. Sedangkan peserta dari Indonesia ada 10 orang," sebut Prof Dina dalam siaran persnya, Rabu 28 Juni 2023.
SPIRIT Erasmus Project melibatkan negara-negara Eropa dan Asia termasuk Spanyol, Cyprus, Portugal, India, Sri Lanka dan Indonesia, yang secara bersama-sama mengembangkan kurikulum, e-learning, lifelong learning courses, fokus pada peningkatan aktivitas fisik, olahraga dan nutrisi yang tepat untuk masyarakat usia muda.
Dengan bertukar pengetahuan antara negara-negara berkembang, diharapkan dapat menghasilkan suatu pemahaman, analisis dan formulasi aktifitas fisik dan diet yang tepat untuk mengantisipasi masalah triple burden disease.
"Untuk info registrasi Summer Course dapat menghubungi Amel Nasution 082279349676 atau email sic@usu.ac.id," tandas Dina.
Dekan Fakultas Kedokteran USU, Prof Dr dr Aldy Safruddin Rambe, Sp.S (K), mengharapkan agar USU Spirit Summer Course 2023 dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan. Kegiatan ini juga telah mendapat dukungan dari Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin, S.Sos, M.Si.
"Dengan diadakannya Program USU Summer Course, peserta mengetahui peran aktivitas fisik dan nutrisi dalam mencegah triple burden disease. Selain itu, juga mewujudkan kerja sama antar negara-negara Asia untuk mendorong program pendidikan dan penelitian lanjutan yang berkenaan dengan aktivitas fisik dan diet untuk mencegah berkembangnya triple burden disease di Asia," ungkap Aldy.
Dina menjelaskan, latar belakang diadakannya kegiatan ilmiah tersebut lantaran setelah melewati pandemi Covid-19 selama lebih dari tiga tahun, kini negara-negara berkembang terutama di Asia, dihadapkan pada munculnya masalah beban kesehatan yang baru, yaitu penyakit infeksi dan penyakit tidak menular.
Setelah melewati Pandemi Covid-19 selama lebih dari tiga tahun, kini negara-negara berkembang terutama yang berada di Asia, dihadapkan pada munculnya masalah beban kesehatan yang baru di luar beban dua masalah kesehatan sebelumnya, yaitu penyakit infeksi dan penyakit tidak menular.
Selama pandemi Covid-19, pembatasan aktivitas di luar rumah telah meningkatkan gaya hidup sedentary dan secara tidak langsung memberi dampak perubahan sosio ekonomi kepada keluarga. Selain itu, juga terjadi penurunan angka masyarakatyang berkunjung ke rumah sakit atau puskesmas untuk melakukan pemeriksaan rutin penyakit tidak menular, seperti diabetes mellitus tipe-2, hipertensi, obesitas dan jantung coroner. Hal ini disebabkan karena adanya kecenderungan pandemi Covid-19.
Kondisi di atas menyebabkan negara Asia kini menghadapi tiga beban penyakit (triple burden diseases), yaitu penyakit menular yang belum selesai, penyakit tidak menular yang jumlahnya semakin besar dan kondisi kesehatan global yang muncul seperti pandemi.
"Selama pandemi Covid-19, pembatasan aktivitas di luar rumah telah meningkatkan gaya hidup sedentary dan secara tidak langsung memberi dampak perubahan sosio ekonomi kepada keluarga. Kondisi tersebut menyebabkan negara Asia kini menghadapi tiga beban penyakit (triple burden diseases), yaitu penyakit menular yang belum selesai, penyakit tidak menular yang jumlahnya semakin besar dan kondisi kesehatan global yang muncul seperti pandemi," terang Dina.
Karena itu, USU bersama dengan Proyek Spirit Pendanaan Erasmus Plus, mengembangkan kurikulum yang fokus pada pengembangan aktivitas fisik dan nutrisi untuk pencegahan penyakit tidak menular.
Berita ini dapat dilihat di: https://prosumut.com/2023/06/29/usu-persiapkan-international-spirit-summer-course-2023-cegah-triple-burden-disease/
Author: Dina Keumala Sari -
Interviewee: -
Photographer: Universitas Sumatera Utara - Universitas Sumatera Utara