Anatomi Kepala dan Leher dalam Spesialis Prostodonsia merupakan kelompok keilmuan yang mendalami struktur dan fungsi sistem kepala dan leher, terutama berkaitan dengan gigi, tulang rahang, otot, saraf, pembuluh darah, dan jaringan pendukung lainnya. Pemahaman yang mendalam tentang anatomi ini menjadi landasan yang sangat penting dalam perawatan rehabilitatif pasien yang mengalami masalah gigi dan rahang. Para ahli prostodonsia yang mengkhususkan diri dalam kelompok keilmuan ini mempelajari dengan cermat hubungan kompleks antara gigi dan rahang, serta memahami bagaimana interaksi antara berbagai elemen anatomi ini mempengaruhi fungsi dan estetika mulut. Mereka mempelajari anatomi gigi dan tulang rahang dengan teliti untuk merencanakan perawatan prostodonsia yang tepat, termasuk pemasangan mahkota gigi, jembatan gigi, dan gigi palsu. Pentingnya pengetahuan mendalam tentang anatomi kepala dan leher juga tercermin dalam kemampuan ahli prostodonsia untuk mengembangkan rencana perawatan yang individualized dan efektif untuk pasien. Hal ini meliputi pemilihan bahan prostetik yang sesuai, perencanaan penggantian gigi yang hilang, dan penyesuaian estetika rahang untuk mencapai hasil rehabilitatif yang optimal.

Ilmu Biomedis, dalam Spesialis Prostodonsia, membuka cakrawala yang meliputi studi mendalam mengenai fenomena makhluk hidup mulai dari tingkat molekul, sel, organ, hingga organisme utuh, dengan fokus pada hubungannya dengan penyakit, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan. Sebagai cabang ilmu dalam Kedokteran Gigi, Ilmu Biomedis memadukan prinsip-prinsip Biologi, Kimia, dan Fisika untuk memahami aspek biologis dan material yang mendasari kondisi klinis pasien yang memerlukan perawatan prostodonsia. Dalam studi Ilmu Biomedis, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang struktur, fungsi, dan interaksi komponen biologis di dalam tubuh manusia, khususnya yang berkaitan dengan sistem rongga mulut, gigi, rahang, dan jaringan pendukungnya. Ini mencakup kajian terkait interaksi molekuler dalam proses penyakit seperti karies, penyakit periodontal, atau kondisi patologis lain yang mempengaruhi fungsi sistem stomatognatik. Ilmu Biomedis juga membahas cara-cara pencegahan penyakit dan gangguan pada rongga mulut dan struktur terkait. Ini melibatkan analisis secara mendalam tentang faktor-faktor risiko, pola makan, dan kebiasaan hidup yang mempengaruhi kesehatan mulut, serta strategi pencegahan yang dapat diimplementasikan untuk meminimalkan risiko terjadinya masalah prostodonsia. Dalam konteks pengobatan dan pemulihan, Ilmu Biomedis memberikan landasan untuk memahami berbagai metode diagnostik dan intervensi yang digunakan dalam spesialisasi prostodonsia. Termasuk di dalamnya adalah studi tentang reaksi biokimia terhadap bahan prostetik, pengaruh material biomolekuler terhadap jaringan tubuh, serta respons jaringan terhadap perawatan prostetik.

Ilmu Biomaterial dalam Spesialis Prostodonsia adalah suatu kelompok keilmuan yang memfokuskan pada studi mendalam mengenai bahan-bahan dan teknologi yang digunakan dalam pembuatan alat dan material prostetik yang menggantikan gigi dan jaringan lunak di mulut pasien. Bahan-bahan yang digunakan dalam prostodonsia harus memenuhi berbagai persyaratan fungsional dan biologis, termasuk kompatibilitas dengan jaringan tubuh, daya tahan, estetika, serta keamanan bagi pasien. Studi di dalam ilmu biomaterial mencakup pemahaman yang mendalam tentang sifat-sifat bahan biomaterial yang digunakan dalam prostodonsia. Ini mencakup penelitian mengenai komposisi, struktur, tekstur, dan respons bahan terhadap lingkungan mulut. Perkembangan teknologi dan penelitian tentang bahan biomaterial terbaru memungkinkan inovasi dalam pembuatan alat prostetik yang lebih efektif dan efisien. Selain itu, ilmu biomaterial mempelajari proses manufaktur dari berbagai material prostetik, termasuk teknik pembuatan, pengolahan, dan penggabungan bahan-bahan yang berbeda. Hal ini penting untuk memastikan bahwa material prostetik memiliki kualitas dan kecocokan yang sesuai dengan kebutuhan klinis pasien.