A11Y

HOME

MENU

CARI

Dukungan Keluarga sebagai Pilar Utama bagi Pasien Kanker saat Kemoterapi

Diterbitkan PadaRabu, 29 Mei 2024
Diterbitkan OlehProf. Dr. dr. Dina Keumala Sari M.Gizi., Sp.GK(K)
Thumbnail
WhatsappTwitterFacebook

"Dalam pengobatan kanker, kemoterapi telah lama menjadi salah satu cara yang digunakan. Kemoterapi diharapkan dapat membunuh atau membatasi pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkendali di dalam tubuh. Jika dibiarkan, pertumbuhan sel abnormal akan merusak jaringan sehat yang ada di dalam tubuh. Metode ini dapat digunakan untuk pengobatan utama pasien kanker, persiapan sebelum prosedur operasi atau radioterapi, prosedur tambahan setelah operasi, serta untuk meredakan gejala kanker."

Meskipun efektif dalam mengatasi sel kanker, kemoterapi juga mengakibatkan efek samping yang beragam. Efek yang ditimbulkan pun beragam, dari yang ringan hingga berat, tergantung pada dosis dan regimen kemoterapi. Efek samping yang paling sering timbul saat kemoterapi meliputi mual, muntah, badan terasa lelah dan lemas, diare, penurunan nafsu makan, nyeri, hingga rambut rontok. Efek samping ini tidak hanya memengaruhi kondisi fisik pasien, tetapi juga berdampak pada psikologis mereka, seperti kecemasan, stres, dan depresi. Pasien yang mengalami tekanan psikologis tersebut dapat mengalami penurunan kualitas hidup serta berpotensi mengganggu kepatuhan pengobatan.

Berkenaan dengan dampak psikologis, Ahli Kedokteran Prof. Dina Keumala Sari, bersama dengan Ratna Dewi, dan Wardiah Daulay dari Universitas Sumatera Utara Indonesia, dalam penelitiannya menemukan bahwa dukungan keluarga memainkan peran penting untuk menanggulanginya. Mereka menjelaskan bahwa dukungan dari seluruh anggota keluarga, terutama pasangan, sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan dan strategi bertahan hidup pasien kanker.

“Dukungan ini mencakup pengelolaan emosi, pemberian informasi tentang kesehatan, gaya hidup, dan pola makan, serta penyediaan fasilitas yang diperlukan. Semua ini berkontribusi pada peningkatan kelangsungan hidup pasien yang menjalani kemoterapi,” kata Prof. Dina Keumala Sari.

Bukti ini diperoleh dengan melakukan penelitian pada 102 pasien penderita kanker di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, Indonesia. Kuesioner dibagikan untuk mengungkapkan peran dukungan keluarga, strategi koping, dan kecemasan dalam pengobatan kanker melalui metode kemoterapi. Strategi koping sendiri adalah cara yang dilakukan seseorang untuk mengatasi kecemasan, stres, atau ketidaknyamanan dalam sebuah kondisi.

Temuan penelitian menunjukkan adanya korelasi positif antara dukungan keluarga dan strategi koping yang efektif terhadap pasien dalam menjalani pengobatan kanker dengan kemoterapi. Menurut Prof. Dina Keumala Sari, ketika pasien merasa didukung, mereka cenderung lebih mampu menghadapi stres dan kecemasan yang timbul selama kemoterapi. Dukungan keluarga yang baik akan menghasilkan kepatuhan yang lebih tinggi terhadap sesi kemoterapi, yang berarti pasien lebih mungkin mengikuti jadwal pengobatan mereka dengan benar.

Selain itu, temuan menarik dari studi ini menunjukkan korelasi negatif yang kuat antara dukungan keluarga dan tingkat kecemasan pada pasien kanker. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar dukungan keluarga yang dirasakan oleh pasien, maka semakin rendah tingkat kecemasan yang mereka alami. Dukungan keluarga bukan hanya memberikan kenyamanan emosional tetapi juga memainkan peran terapeutik dalam perjalanan pengobatan pasien.

“Dukungan sosial, terutama dari keluarga, dapat membantu individu mengembangkan perilaku adaptif baru yang mendukung adaptasi dan pembelajaran lebih baik. Dukungan keluarga yang baik ini akan membantu pasien kanker yang menjalani kemoterapi intensif dan berulang untuk beradaptasi lebih baik dan mengurangi kecemasan mereka terhadap pengobatan, sehingga meningkatkan kualitas hidup mereka,” jelas Prof. Dina Keumala Sari.

Rutinitas kemoterapi yang terjadwal dan ketat membawa tantangan tersendiri, baik dari segi fisik maupun emosional. Namun, dengan adanya keluarga yang selalu siap memberikan dukungan, harapan dan semangat untuk sembuh semakin kuat. Ketika pasien merasa didukung, mereka cenderung lebih mampu menghadapi stres dan kecemasan yang timbul selama kemoterapi.

Penelitian ini berkontribusi dalam memberikan alternatif tambahan tindakan pengobatan yang diberikan kepada pasien kanker dalam menjalani kemoterapi. Perjalanan menuju kesembuhan bukan hanya tentang perawatan medis tetapi juga dukungan emosional dan psikologis. Keluarga, sebagai unit terdekat dan paling memahami kondisi pasien, memiliki kekuatan besar dalam memengaruhi perjalanan pengobatan.

Artikel
Artikel Penelitian

Detail Paper

JurnalAsian Pacific Journal of Cancer Prevention
JudulAssociation Between Family Support, Coping Strategies and Anxiety in Cancer Patients Undergoing Chemotherapy at General Hospital in Medan, North Sumatera, Indonesia
PenulisDina Keumala Sari, Ratna Dewi, Wardiah Daulay
Afiliasi Penulis
  1. Departemen Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  2. Program Magister Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
  3. Departemen Psikiatri dan Kesehatan Mental, Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Fitur Aksesibilitas

  • Grayscale

  • High Contrast

  • Negative Contrast

  • Text to Speech

icon

Universitas Sumatera Utara

Online

Halo, Ada Yang Bisa Saya Bantu?