I. P. Mahendra, B. Wirjosentono, Tamrin, H. Ismail, J. A. Mendez, dan V. Causin melakukan terobosan dalam upaya tersebut. Berkolaborasi dengan latar belakang berbeda, penelitian mereka menemukan hasil yang menjanjikan. Pola penelitian tersebut berfokus menyelami dunia campuran PP, dengan fokus khusus pada meningkatkan sifatnya melalui kompatibilisasi. Melalui pencampuran PP dengan bahan polimer lainnya tidak hanya memperluas cakupannya, tetapi juga mengatasi kerentanan terhadap stres oksidatif. Kerja keras mereka menemukan titik terang dengan menggunakan metode tepat yakni kompatibilisasi. 
 

Mahendra, ahli kimia Universitas Sumatera Utara (USU) menerangkan perjalanan penelitian dimulai dengan tantangan umum: kurangnya adhesi antara PP dan karet alam siklik (CNR). Saat bahan-bahan ini bertemu, ketidakmampuan mereka untuk bercampur tentu menghambat potensi aplikasinya. Pada titik tersebut, kompatibilizer muncul sebagai jawaban penuntun dalam narasi ini, menawarkan solusi untuk menjembatani kesenjangan antara bahan yang tampaknya tidak kompatibel ini.
 

“Kami memilih CNR dan PP sebagai bahan dasar. Menggunakan polimer yang dicangkokan dengan anhidrida maleat termasuk POLYBOND 3002 dan 3200 dan CNR-g-MA sebagai kompatibilizer, kami memulai proses pencampuran. Dengan menggunakan mixer internal Brabender, kami meramu campuran yang akan menjalani pengujian sifat mekanik yang ketat sesuai dengan standar,” kata Mahendra. 
 

Mahendra mengaku integrasi 1 wt.% dari CNR-g-MA menunjukkan sifat mekanik tertinggi, menandakan peningkatan yang signifikan. Stabilitas termal campuran mengalami peningkatan yang signifikan dengan integrasi polimer yang dicangkokan dengan anhidrida maleat (MA). Hal ini tidak hanya memperluas aplikasi potensial campuran ini, tetapi juga memperkuat kehandalan mereka dalam berbagai kondisi.
 

Para peneliti telah mengungkapkan jalan untuk meningkatkan sifat mekanik dan stabilitas termal campuran PP/CNR. Dampaknya sangat luar biasa dikarenakan membuka kemungkinan lebih luas pada bahan yang tidak kompatibel untuk dicampurkan sehingga menghasilkan material bermanfaat. Kekuatan kompatibilizer telah membentuk kembali lanskap campuran polimer. 
 

Penemuan ini mendekatkan kita pada dunia di mana kompatibilitas tidak mengenal batas, di mana potensi campuran polimer dapat membuka sekat selama ini. Inovasi pembentukan material pun menjadi keilmuan yang menarik. Studi ini tidak hanya memberikan wawasan tentang potensi transformatif kompatibilizer, tetapi juga menegaskan pentingnya penelitian kolaboratif dalam ilmu material.