HUMAS USU - Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) dipercayakan menjadi koordinator dalam workshop Academic Health System (AHS) wilayah I. Workshop yang berlangsung selama tigas hari secara hybrid di Grandhika City Hall Medan, dibuka langsung oleh Dirjen Nakes Kemenkes RI Arianti Anaya, MKM secara daring, Jumat (18/11/2022). 

AHS merupakan kerja sama yang melibatkan dua kementerian yakni Kementerian Kesehatan (Menkes) dengan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Mendikburistek. Melalui AHS, pemerintah berupaya mengakselerasi peningkatan kapasitas dan kualitas Fakultas Kedokteran. 

Wakil Rektor IV Bidang Informasi, Perencanaan dan Pengembangan USU Prof. Dr. Drs. Opim Salim Sitompul, M.Sc. yang berhadir mewakili Rektor USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si menyebut AHS merupakan langkah tepat untuk peningkatan tenaga kesehatan. Langkah ini dapat dimulai dengan menambah tenaga pengajar terlebih dahulu kemudian menambah mahasiswa sehingga nantinya memenuhi standar yang ada. 

“Jadi kalau tujuannya ingin meningkatkan jumlah tenaga dokter, tenaga spesialis, dan sebagainya semoga ini suatu langkah yang tepat,” kata Prof. Opim. 

Wakil Dekan I FK USU Dr. dr. Delyuzar M.Ked(PA), Sp.PA(K) bahwa AHS ini merupakan kolaborasi yang melibatkan Fakultas Kedokteran, rumah sakit, dan pemerintah daerah untuk membicarakan masalah-masalah kesehatan terutama menambah kuota mahasiswa dan jumlah lulusan mahasiswa kedokteran tanpa mengesampingkan kualitas. 

“Topik yang hangat hari ini adalah bagaiamana menambah tenaga kesehatan yang kurang sehingga memang nanti USU ditunjuk untuk jadi koordinator wilayah satu,” jelas dokter Delyuzar. 

Sebagai wujud simbolis dari kolaborasi tersebut, terdapat penandatanganan piagam komitmen bersama yang dilakukan oleh perwakilan masing-masing pihak yang terlibat dalam AHS Wilayah 1. 

Adapun wilayah yang tergabung dalam AHS Wilayah satu yaitu, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau. 

Dr. Akemat, SKp., M.Kes., Ketua Tim Penyiapan Lulusan di Industri dan Dunia Kerja Direktorat Penyediaan Tenaga Kesehatan Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI mengatakan kolaborasi ini adalah implementasi yang tepat guna mendukung transformasi SDM kesehatan karena dalam hal ini, FK nantinya akan menghasilkan lulusan yang kemudian rumah sakit pendidikan akan mendukung bahan praktik, lalu pemerintah daerah yang akan mendayagunakan hal tersebut. 

Dr. Akemat, SKp.,M.Kes ingin agar SDM kesehatan di Indonesia memadai secara jumlah serta terdistribusi dengan merata. 

“Ini adalah kombinasi yang sangat pas antara lain mengatasi kekuarangan tenaga institusi tidak merata dan kompetensi kesehatan yang harus tetap dipertahankan,” katanya.

Author: Bambang Riyanto - Humas

Interviewee: Prof. Dr. Drs. Opim Salim Sitompul, M.Sc - Wakil Rektor IV USU

Photographer: Muhammad Andriansyah - Humas