A11Y

HOME

MENU

CARI

USU Launching Matching Fund Kedaireka dengan 25 Universitas

Diterbitkan Pada03 September 2022
Diterbitkan OlehBambang Riyanto
USU Launching Matching Fund Kedaireka dengan 25 Universitas
Copy Link
IconIconIcon

Rektor USU Dr. Muryanto Amin menyamapaikan kerja sama ini merupakan sebuah ide dari USU sebagai upaya dari pihak kampus untuk mengajak stakeholder menekan angka stunting.

HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) me-launching Matching Fund Kedaireka, Program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting), dan Martabe (Manajemen Risiko Stunting untuk Ciptakan Anak Berkualitas)yang dilanjutkan dengan Penandatanganan Piagam Kerja Sama antara USU dengan 25 universitas pendamping se-Sumatera Utara, dan BKKBN. Kegiatan tersebut dilangsungkan di Santika Premiere Dyandra Hotel Medan pada Kamis, (01/09/2022).


Acara tersebut resmi dibuka oleh Rektor USU Dr. Muryanto Amin., S.Sos.,M.Si dan dihadiri oleh Ketua Tim Pendamping Perguruan Tinggi Program Percepatan Penurunan Stunting/Ketua Forum Rektor Bidang Kesehatan yakni Prof. dr. Fasli Jalal, Sp.GK., Ph.D., kemudian sederet rektor, direktur, atau pimpinan 25 universitas, Kepala Perrwakilan BKKBN Sumut, Muhammad Irzal, SE, ME, dan lainnya.


Rektor USU Dr. Muryanto Amin menyamapaikan kerja sama ini merupakan sebuah ide dari USU sebagai upaya dari pihak kampus untuk mengajak stakeholder menekan angka stunting.


“Jadi kita membuat suatu program yang bermanfaat, bahwa program ini program ide dari USU untuk membuat penurunan angka stunting,” ujar Muryanto Amin.


Rektor mengatakan, program yang dilakukan akan berprioritas pada koridor pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, seperti pengabdian masyarakat, penyuluhan, dan penelitian khususnya mengenai faktor risiko stunting sebab beberapa kabupaten/kota di Sumatera Utara memiliki angka stunting cukup tinggi, seperti Kabupaten Madina sebesar 47,7 persen, Padang Lawas 42 persen, dan Pakpak Barat 40,8 persen.


“Kerja sama yang akan dilakukan tentu saja diutamakan dalam koridor pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, seperti pengabdian masyarakat, edukasi/penyuluhan, penelitian/riset khususnya mengenai faktor risiko stunting,” kata rektor.


Dijelaskan adapun aksi yang akan dilakukan perguruan tinggi untuk mengatasi hal tersebut adalah turun ke lapangan dan salah satunya melakukan sosialisasi dapur sehat menggunakan pangan lokal. Sehingga target penyuluhan ini adalah calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui,dan keluarga.


“Aksinya nanti setelah ini akan turun ke lapangan membuat sosialisasi dapur sehat dan itu menggunakan pangan-pangan lokal,” katanya.


Kepala Perwakilan BKKBN Sumut, Muhammad Irzal, SE, ME menjelaskan, perguruan tinggi, pemerintah, dan media harus berkolaborasi dalam rangka penekanan angka stunting.Karena itu Muhammad Irzal berharap dengan adanya kolaborasi yang dipimpin oleh USU, program yang akan dilaksanakan pada 25 kabupaten/kota di Sumatera Utara dapat berkontribusi pada penurunan angka stunting.


“Mudah-mudahan angka stunting itu turun ya,” ujar Kepala Perwakilan BKKBN Sumut.


Ketua Forum Rektor Bidang Kesehatan, Prof. dr. Fasli Jalal, Sp.GK., Ph.D. bersyukur karena Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi dengan keterlibatan anggota grup rektor terbanyak.


"Karena berhasil melibatkan 25 perguruan tinggi pendamping di bawah koordinasi Rektor USU untuk membantu 25 kabupaten/kota terkait dengan stunting," tegasnya.


Author: Bambang Riyanto - Humas

Interviewee: Dr Muryanto Amin, SSos, MSi - Rektor USU

Photographer: Amri Simatupang - Humas

Fitur Aksesibilitas

  • Grayscale

  • High Contrast

  • Negative Contrast

  • Text to Speech

icon

Universitas Sumatera Utara

Online

Halo, Ada Yang Bisa Saya Bantu?