HUMAS USU - Program Studi Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara (USU) dengan Nicolas Fink dan Paduan Suara Consolatio sukses menggelar Konser Materclass 9 Konduktor. Konser diadakan di Auditorium USU pada Jumat, (21/10/2022).

Konser Masterclass 9 Konduktor merupakan pertunjukan seni suara berupa nyanyian yang dipadukan oleh konduktor dengan instrumen piano dan cello. Menurut Rektor USU Dr. Muryanto Amin.,S.Sos.,M.Si pertunjukan ini memberikan kesegaran tersendiri bagi penonton. Oleh karenanya tidak menutup kemungkinan, pertunjukan yangmengandung nilai-nilai akulturasi atau pertukaran budaya yang bermanfaaat bagi mahasiswa dapat terus dilakukan secara berkontinuitas.

Penampilan Konser Masterclass 9 Konduktor berhasil membuat Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr. Stefan Dreyer terkesan. Hal itu karena para konduktor dan paduan suara sukses menampilkan pertunjukan yangluar biasa meskipun hanya berlatih dalamdurasi yang singkat.Dr. Stefan Dreyer mengaku sangat senang dan berterima kasih atas kerja sama luar biasa yang telah dijalin dengan USU.

Menurut Dr. Stefan Dryeer, musik merupakan seni yang dapat menyatukan, sehingga ia mengharapkan masa depan yang baik untuk tim paduan suara salah satunya bekerja dengan konduktoryang berbeda dan menemukan audiens yang antusias terhadap penampilan mereka.

Musik-musik yang ditampilkan pada konser tersebut merupakan musik klasik milik Rheinberger, Brahms,Parry, dan Bach BWV 230, Nicolas Fink sang Konduktor mengatakan bahwa para anggota paduan suara butuh beberapa saat untuk dapat terbiasa dengan musik-musik tersebut karenamenggunakan bahasa dan gaya musik yang tidak dikenal oleh anggota paduan suara. Di sisi lain, Nicolas Fink selalu merasa terkesan dengan range vokal yang dimiliki etnis Batak, menurutnya etnis Batak dilahirkan untuk bernyanyi karena memiliki suara yang indah.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Konser Masterclass 9 Konduktor Dra. Rithaony MA. mengatakan bahwa awalnya bekerjasama dengan Goethe institute yang berada di Jakarta, yang mana Goethe institute memiliki program conducting masterclass dan dalam program ini Nicholas Fink menjadi master conducting, lalu program ini ditawarkan kepada USU, yang kemudian berkolaborasi dengan Ir. Tony Siagian untuk membina conducting show.

“Dengan adanya kerja sama dengan Ir. Tony Siagian maka beliau yang melatih para peserta show selama 3 bulan, dan sekarang menjadi dosen tamu di jurusan etnomusikologi USU,” pungkasnya.

Ia menjelaskan untuk acara ini, panitia menyiapkan tempat yang nyaman dan aman untuk para konduktor tampil, serta mengajak berbagai golongan untuk menonton acara konser masterclass conductor ini.

“Untuk penonton sendiri, Goethe Institute menargetkan 1.000 penonton, namun saat acara ada sekitar 1.200 penonton yang hadir dan mereka semua menikmati acara hingga selesai,” tuturnya.

Rithaony yang juga Ketua Prodi Etnomusikologi ini juga berharap bahwa setelah acara ini selesai, bahwa prodi etnomusikologi bisa menjalin kerjasama dengan institute internasional lainnya untuk berkolaborasi dengan USU terutama etnomusikologi.

“Ya kita berharap selain bekerjasama dengan Goethe institute, kita bisa bekerjasama dengan instate internasional lainnya karena itu juga harapan dan dukungan dari rektor USU,” ungkapnya.

Author: Bambang Riyanto - Humas

Interviewee: Dra. Rithaony MA. - Ketua Panitia

Photographer: Irsan Mulyadi - Humas