Dalam program studi diploma Kimia dengan fokus pada bidang Kimia Anorganik, mahasiswa diberikan penekanan khusus pada pengembangan material dan kemampuan menganalisis serta memecahkan masalah terkait struktur dan kereaktifan senyawa anorganik, baik non logam maupun logam, dengan pendekatan teoritis. Pertama, mahasiswa memahami konsep-konsep dasar dalam Kimia Anorganik, seperti sifat dan perilaku senyawa anorganik, ikatan kimia, serta struktur molekul. Mereka mempelajari berbagai jenis senyawa anorganik, mulai dari logam hingga non logam, dan bagaimana struktur kimia mereka mempengaruhi reaktivitas dan aplikasi praktis. Selanjutnya, mahasiswa memfokuskan pada pengembangan material anorganik. Mereka mempelajari metode sintesis, karakterisasi, dan penerapan material seperti katalis, nanomaterial, bahan magnetik, dan lainnya. Dalam konteks ini, mereka belajar untuk mengoptimalkan sifat material untuk aplikasi tertentu, seperti pengolahan air, energi terbarukan, dan teknologi informasi. Kemudian, dalam konteks penelitian teoritis, mahasiswa memahami dan mempraktikkan pemodelan dan simulasi komputasi untuk memahami struktur dan kereaktifan senyawa anorganik. Mereka menggunakan perangkat lunak khusus untuk menganalisis dan meramalkan perilaku senyawa secara teoritis, memberikan kontribusi penting dalam penelitian dan pengembangan senyawa baru.

Dalam program studi diploma Kimia dengan fokus pada bidang Kimia Organik, mahasiswa mempelajari ilmu yang mendalami struktur, sifat-sifat, perubahan, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa yang mengandung atom karbon. Tak hanya senyawa hidrokarbon, tetapi juga senyawa yang mengandung unsur lain seperti hidrogen, nitrogen, oksigen, halogen, fosfor, silikon, dan sulfur. Pertama, mahasiswa memahami konsep dasar Kimia Organik, termasuk struktur molekul karbon dan hubungannya dengan reaktivitas senyawa. Mereka mempelajari jenis-jenis ikatan, isomeri, reaksi-reaksi khas, dan sifat-sifat senyawa organik. Selanjutnya, mereka mendalami sintesis senyawa organik, memahami berbagai metode dan teknik yang digunakan dalam proses pembuatan senyawa organik. Ini termasuk penggunaan reagen, katalis, serta teknik pemisahan dan karakterisasi senyawa. Kemudian, dalam konteks aplikasi, mahasiswa mempelajari penggunaan senyawa organik dalam berbagai bidang seperti farmasi, industri, dan bahan kimia. Mereka memahami sifat-sifat yang membuat senyawa organik penting dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam program studi diploma Kimia dengan fokus pada bidang Kimia Fisika, mahasiswa mempelajari ilmu yang mendalami fenomena kimia dari sudut pandang fisika. Mereka memahami fenomena baik pada tingkat makroskopik, mikroskopik, atom, sub-atom, maupun partikel dalam sistem dan proses kimia. Fokus utama adalah penerapan prinsip-prinsip dan konsep-konsep fisika dalam kimia, dengan bidang khusus meliputi termodinamika kimia, kimia kuantum, dan kinetika. Pertama, mahasiswa memahami konsep-konsep fisika yang mendasari kimia, termasuk prinsip-prinsip dasar mekanika kuantum, termodinamika, dan kinetika reaksi kimia. Mereka mempelajari bagaimana konsep-konsep ini dapat diaplikasikan untuk memahami perilaku sistem kimia. Selanjutnya, mahasiswa mendalami termodinamika kimia, yang meliputi studi tentang energi, entropi, dan reaksi kimia dalam konteks sistem terbuka dan tertutup. Mereka memahami perubahan energi dan kecenderungan alami reaksi kimia berdasarkan hukum termodinamika. Kemudian, dalam kimia kuantum, mahasiswa memahami prinsip-prinsip mekanika kuantum dan bagaimana konsep ini berlaku pada tingkat atom dan molekul. Mereka mempelajari struktur elektronik dan spektroskopi yang menjadi dasar dalam memahami interaksi kimia.

Dalam program studi diploma Kimia dengan fokus pada bidang Kimia Organik Biologi atau Kimia Organik Farmasi, mahasiswa mempelajari senyawa-senyawa metabolit sekunder yang memiliki peran penting dalam organisme hidup. Fokus utama adalah memahami asal-usul, biogenesis, klasifikasi, sifat fisik dan kimia, struktur, serta kereaktifan dari berbagai kelompok senyawa metabolit sekunder, seperti senyawa aromatik, fenolik, heterosiklik, terpenoid, steroid, fenilpropanoid, poliketida, flavonoid, dan alkaloid. Pertama, mahasiswa memahami asal-usul dan biogenesis senyawa metabolit sekunder. Mereka mempelajari bagaimana senyawa-senyawa ini dihasilkan oleh organisme hidup, termasuk jalur biokimia yang terlibat dalam produksi senyawa-senyawa tersebut. Selanjutnya, mahasiswa mendalami klasifikasi senyawa metabolit sekunder berdasarkan struktur dan sifat kimia mereka. Mereka memahami sifat fisik dan kimia khas dari masing-masing kelompok senyawa metabolit sekunder, serta mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antara kelompok-kelompok tersebut. Kemudian, dalam konteks struktur dan kereaktifan, mahasiswa mempelajari struktur molekuler senyawa metabolit sekunder, serta cara reaksi kimia yang dapat terjadi pada struktur tersebut. Hal ini meliputi analisis ikatan kimia, reaksi-reaksi karakteristik, dan peran biologis dari senyawa-senyawa ini.

Dalam program studi diploma Kimia dengan fokus pada bidang Kimia Polimer, mahasiswa mempelajari ilmu multidisiplin yang berpusat pada sintesis kimia dan sifat kimia polimer dan makromolekul. Fokus utama adalah memahami konsep-konsep kimia polimer, termasuk aspek termodinamika, kinetika, dan struktur. Pertama, mahasiswa memahami konsep dasar terkait sintesis kimia polimer, termasuk reaksi dan metode sintesis yang digunakan untuk menciptakan polimer dan makromolekul. Mereka mempelajari prinsip-prinsip termodinamika yang mempengaruhi reaksi sintesis polimer. Selanjutnya, dalam aspek termodinamika, mahasiswa memahami peran energi dan entropi dalam membentuk dan mempengaruhi sifat kimia polimer. Mereka mempelajari stabilitas termodinamika polimer, fase-fase polimer, dan faktor-faktor yang memengaruhi distribusi ukuran molekul polimer. Kemudian, dalam aspek kinetika, mahasiswa memahami laju reaksi dan mekanisme reaksi yang terlibat dalam sintesis dan degradasi polimer. Mereka mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, serta strategi untuk mengontrol kinetika reaksi polimer.

Dalam program studi diploma Kimia dengan fokus pada bidang Kimia Pangan, mahasiswa mempelajari dasar biokimia pangan, biologi molekuler, dan biokimia sel dalam konteks teknologi pangan. Fokus utama adalah memahami senyawa makromolekul seperti protein, enzim, asam nukleat, lemak, dan karbohidrat serta proses metabolisme yang terkait dengan senyawa-senyawa bioorganik utama. Pertama, mahasiswa memahami dasar-dasar biokimia pangan, termasuk komposisi kimia pangan, reaksi-reaksi kimia yang terjadi selama pengolahan pangan, dan pengaruhnya terhadap kualitas dan keamanan pangan. Selanjutnya, dalam aspek biologi molekuler, mahasiswa memahami struktur, fungsi, dan interaksi senyawa makromolekul seperti protein, enzim, asam nukleat, lemak, dan karbohidrat dalam konteks teknologi pangan. Mereka juga memahami teknik-teknik analisis untuk karakterisasi senyawa-senyawa tersebut. Kemudian, mahasiswa mempelajari proses metabolisme utama dalam tubuh manusia, termasuk anabolisme dan katabolisme senyawa bioorganik seperti karbohidrat, lemak, protein, enzim, dan asam nukleat. Mereka memahami peran metabolisme dalam menghasilkan energi dan memelihara fungsi tubuh.