HUMAS USU-Sebanyak 98 Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan Pengambilan Sumpah/Janji Apoteker Angkatan XXXIV Lulusan Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023, berlangsung di Aula Fakultas Farmasi USU. Pada, Jumat (15/09/2023).

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah, bahwa Apoteker baru yang diambil Sumpah/Janji Apoteker adalah mereka yang telah melaksanakan Ujian Kompetensi Nasional Mahasiswa (UKOM) Bidang Kesehatan. Pada Tahun ini ujian CBT (Computer Based Test) bersifat exit exam dan OSCE bersifat formatif.

Momen ini tidak hanya menandai pencapaian akademik, tetapi juga komitmen para mahasiswa tersebut untuk menyumbangkan pengetahuan dan keahlian farmasi mereka. Karena itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kealumnian USU, Dr. Edy Ikhsan, SH.MA., dalam sambutannya mengapresiasi para mahasiswa yang berhasil memasuki dunia apoteker. 

“Atas nama pimpinan universitas dan seluruh civitas akademika, kami mengucapkan selamat kepada saudara-saudari yang dilantik dan diambil sumpahnya sebagai apoteker baru,” ungkap Dr. Edy.

Para mahasiswa yang akan dilantik, berasal dari beragam latar belakang agama. Dengan 51 dari agama Islam, 33 dari agama Protestan, 5 dari agama Katolik, dan 9 dari agama Buddha. Untuk itu, mereka melakukan pengambilan Sumpah/Janji Apoteker sesuai dengan tata cara agama yang dianut.

WR I USU berpesan, karakteristik utama seorang profesional adalah semangat belajar sepanjang hayat. Dengan cepatnya kemajuan teknologi dan perubahan pola hidup masyarakat yang semakin bergantung pada bahan kimia, mereka diharapkan dapat berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat. 

“Kami pesankan agar saudara/saudari dapat terus menambah pengetahuan dan memberikan kontribusi sesuai dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang,” pesan WR I USU.

Wakil Dekan II Farmasi USU, Hari Ronaldo Tanjung, S.Si., M.Sc., Apt., komitmen untuk terus meluluskan apoteker yang berkompeten, karena kehadiran apoteker dalam pekerjaan kefarmasian sangat penting. Hal tersebut terlihat dari, pemerintah yang mewajibkan setiap Puskesmas memiliki apoteker. 

“Pemerintah sekarang sudah mensyaratkan pekerjaan kefarmasian itu harus dilakukan oleh tenaga kefarmasian yang berkompeten, dan kita berusaha untuk memenuhi hal tersebut,” ujar Hari. 

Terakhir, Hari Ronaldo Tanjung, S.Si., M.Sc., Apt., berharap lulusan apoteker baru dapat memenuhi kebutuhan tenaga farmasi di seluruh Indonesia. Sehingga, dapat berkontribusi dalam memberikan pelayanan informasi yang lebih baik kepada pemerintah dan masyarakat.

“Karena memang kalau kita perhatikan banyak wilayah-wilayah yang masih membutuhkan keberadaan tenaga farmasi dan apoteker di Indonesia,” ucap Hari.

Author: Bambang Riyanto - Humas

Interviewee: Dr. Edy Ikhsan - WR I USU

Photographer: Amri Simatupang - Humas