PK-KM 2024 Menjadi Bagian Strategi USU
“Kita semua berharap agar sosialisasi ini dapat memberikan panduan-panduan yang lebih terperinci untuk memenuhi indikator-indikator dalam PKKM,” ungkap WR III.
HUMAS USU-Sosialisasi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM) kembali diadakan dengan mengundang Prof. Dr. Junaedi Muhidong, M.Sc sebagai narasumber. Sosialisasi diadakan di Ruang Rapat Senat Akademik, pada Jumat (01/12/2023).
Pada sosialisasi ini diselenggarakan dalam rangka menyongsong Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Tahun 2024 dan Penyusunan Aktivitas Berbasis Output. Sosialisasi kali ini juga membantu dalam menyusun agenda dan strategi penting yang akan dilakukan USU, serta meraih internasionalisasi.
Prof. Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, S.Si., M.Si., Apt., menjabat sebagai Wakil Rektor III Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama USU, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sosialisasi tetapi bimbingan teknis bagaimana penyusunan proposal yang baik dan termasuk ke dalam indikator PK-KM
“Kita semua berharap agar sosialisasi ini dapat memberikan panduan-panduan yang lebih terperinci untuk memenuhi indikator-indikator dalam PKKM,” ungkap WR III.
Lebih lanjut, WR III juga mengatakan bahwasanya hal ini bisa mendorong internasionalisasi setiap Program Studi yang ada di USU, dan juga diharapkan akan mendapatkan dana dari PK-KM ini.
“Akan berkontribusi pada loncatan aksi dalam melakukan transformasi perguruan tinggi pada level internasional berdasarkan keunggulan yang kita miliki,” tambahnya.
Prof. Dr. Ir. Junaedi Muhidong, M.Sc, sebagai narasumber pada sosialisasi ini menjelaskan bahwa PK-KM ini sangat penting bagi Perguruan Tinggi karena bisa meningkatkan kapasitas yang ada di kampus, seperti peningkatan kompetensi tenaga pengajar dan serta fasilitas yang semakin memadai.
“Jadi dengan program ini, antara lain kapasitas dosen bisa diperbaiki. Kapasitas laboratorium bisa diperbaiki melalui program-program ini. Lalu juga kalau ada perbaikan fasilitas lab, perbaikan peralatan, alat-alat laboratorium itu juga tercover di dalam ini,” jelas Prof. Junaedi.
Prof. Junaedi menambahkan, setiap dalam menyusun proposal, Program Studi harus memperhatikan persyaratan dan ketentuan dalam panduan sehingga proposal tersebut berhasil lolos.
“Tapi karena ini namanya kompetisi, maka tentunya kita ingin lebih dari syarat minimal itu sehingga inovasi-inovasi di dalam proposal kita harus nampak. Supaya kompetitif nasional bisa lebih baik sehingga kita bisa menang,” ujarnya.
Author: Bambang Riyanto - Humas
Interviewee: Prof. Poppy Anjelisa - WR III USU
Photographer: Amri Simatupang - Humas