Prof Ridwan Hanafiah dan Prof Trelia Boel Dikukuhkan Sebagai Guru Besar USU
MEDAN-HUMAS USU: Prof Dr Drs Ridwan Hanafiah, MA dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan Prof Dr Trelia Boel, drg, MKes, Sp RKG (K) dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar USU, Senin (28/6/2021). Prosesi pengukuhan dilakukan secara luring di Gedung Auditorium USU dan ditayangkan melalui live streaming youtube.
Penambahan dua Guru Besar Tetap di lingkungan Universitas Sumatera Utara (USU) tersebut diharapkan akan mendongkrak peranan Dewan Guru Besar (DGB) USU untuk mensukseskan program kerja universitas. Para profesor tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam internasionalisasi kampus serta pengembangan riset inovasi hilirisasi dan komersialisasi.
Hal tersebut disampaikan Rektor USU, Dr Muryanto Amin, S Sos, M Si, dalam pidatonya. Menurutnya, Guru Besar harus berdiri di depan untuk mendorong peningkatan angka penelitian dan publikasi di USU.
“Pengembangan riset inovasi hilirisasi dan komersialisasi harus menjadi titik perhatian serius bagi Dewan Guru Besar USU. Memulai dari pembentukan research group dalam skema penelitian kolaboratif, kita berharap akan muncul Pusat Unggulan Iptek (PUI) di USU berbasis kearifan lokal namun dikagumi masyarakat internasional (lokal berasa internasional). Dewan Guru Besar harus menjadi leader dalam menginisiasi ketajaman riset, hilirisasi dan komersialisasi,” sebut Rektor USU.
Pengalaman serta sepak terjang yang tidak diragukan lagi diharapkan memotivasi sivitas akademika lainnya untuk dapat meningkatkan capaian pribadi melalui implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi.
“Universitas Sumatera Utara tercatat telah memiliki 178 orang Guru Besar, dengan perincian 142 orang Guru Besar Tetap yang berstatus PNS, sementara Guru Besar Tidak Tetap Non PNS berjumlah 36 orang. Pertambahan ini diharapkan mampu menambah motivasi bagi seluruh tenaga pendidik USU untuk melaksanakan tugas mulianya yang melekat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kita juga mengharapkan agar pada tahun-tahun mendatang USU dapat terus menambah jumlah Guru Besarnya secara signifikan,” kata Muryanto Amin.
Lebih lanjut, ia menyebutkan USU tengah berupaya untuk meningkatkan peringkat secara nasional dan internasional. Usaha dan kerja keras dibutuhkan untuk dapat menempatkan USU berada pada jajaran kampus skala internasional.
“Saat ini, sebagaimana kita ketahui bersama, Universitas Sumatera Utara telah berhasil masuk dalam peringkat 1201+ QS World University Ranking dengan QS Stars 3. Kita tentu boleh berbangga terhadap pencapaian tersebut, namun jangan sampai menjadikan kita berhenti dalam meningkatkan upaya dan mengerahkan seluruh potensi yang ada, agar bisa secara bertahap mencapai peningkatan yang lebih baik di masa selanjutnya,” lanjutnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar pola pengelolaan organisasi perlu diperbaharui, karena banyak praktik pengelolaan organisasi selama ini justru memperlambat peningkatan organisasi itu sendiri. Renstra USU disiapkan menjadi pedoman dalam restorasi di tubuh USU.
“Universitas Sumatera Utara saat ini mengusung semangat perubahan total terhadap pola kebiasaan lama yang tidak lagi sejalan dengan pertumbuhan cepat yang ingin kita capai, dalam koridor internasionalisasi perguruan tinggi, yang tertera dalam Renstra USU. Untuk itu tentu dibutuhkan mindset, gerak dan langkah yang sama dari level pimpinan tertinggi hingga terbawah, dari tenaga pendidik hingga tenaga kependidikan, serta seluruh civitas akademika maupun alumni Universitas Sumatera Utara,” ujar Rektor USU.
Ia menegaskan saat ini tentu tidak bisa lagi berdiam dalam cangkang pola-pola lama yang berada di zona nyaman, namun harus bergerak cepat dengan strategi yang tepat dan terukur untuk mencapai seluruh program kerja yang telah ditetapkan.
“Transformation Towards the Ultimate yang baru saja di-launching sebagai tagline Universitas Sumatera Utara diharapkan tidak hanya berhenti sebagai jargon kosong saja, melainkan dapat menjadi spirit yang terus-menerus dinyalakan dan dikobarkan bersama-sama untuk mendaki tangga keberhasilan, yang insha Allah akan membawa USU menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia. Ini tantangan yang tidak mudah karena spirit tersebut meminta kita semua untuk berubah dalam berbagai aspek, menjadi lebih disiplin, profesional dan tidak membiarkan waktu berlalu sia-sia,” katanya.
Perubahan menjadi lebih baik seringkali menjadi lebih mudah diucapkan ketimbang dilakukan. Ia menyebutkan implementasi dari proses transformasi tersebut tentu akan meminta pengorbanan dan energi yang tidak main-main, yang pada tahap awal tentu akan membawa tekanan sendiri.
“Tantangan yang lebih besar juga berasal dari Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang saat ini diterapkan di perguruan tinggi, termasuk Universitas Sumatera Utara. Dekonstruksi dan relaksasi kurikulum merupakan dua hal penting yang patut menjadi perhatian kita bersama dan harus dirampungkan dengan cepat untuk mengejar ketertinggalan kita dari perguruan tinggi lainnya di Pulau Jawa yang sudah lebih dulu mengembangkan dan mengadopsinya,” sebut Rektor USU.
Dalam kesempatan itu ia juga mengucapkan selamat atas pengkuhan Guru Besar yang diterima oleh Prof Dr Drs Ridwan Hanafiah, MA dan Prof Dr Trelia Boel, drg, MKes, Sp RKG (K). Ia berharap agar terus memberikan peran positif dan bermanfaat bagi kemajuan Universitas Sumatera Utara pada khususnya, serta Indonesia pada umumnya.
Pengalungan medali Guru Besar USU kepada dua profesor baru tersebut dilakukan oleh Ketua DGB USU Prof Dr dr Gontar Alamsyah Siregar, Sp PD, KGEH (K), disaksikan Rektor USU dan seluruh peserta prosesi. Hadir dalam acara tersebut Majelis Wali Amanat USU, DGB USU, Senat Akademik USU, para Wakil Rektor USU, dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan USU. (RR)
Author: Roni Hikmah Ramadhan - Humas
Interviewee: Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si - Rektor USU
Photographer: Amri Simatupang - Humas