Rektor USU Hadiri Diskusi Panel Komisi X DPR-RI
“Fokus utama dalam program merdeka belajar adalah siswa, siswa, dan siswa,” katanya
HUMAS USU-Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., menghadiri Diskusi Panel bertajuk "Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Program Merdeka Belajar" bersama Komisi X DPR RI di Four Points Hotel, Medan, pada Senin (13/11/2023)
Dalam kegiatan ini, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., merupakan salah satu narasumber pada sesi penyampaian materi.
Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Utara, Dr. Joko Ahmad Julifan, M.Si., mengatakan Program Merdeka Belajar bertujuan untuk memperluas wadah peserta didik dalam berkreativitas dan berekspresi. Fokus utama program merdeka belajar ialah untuk memenuhi kebutuhan siswa, yang mana hal ini menjadi cikal bakal lahirnya Kurikulum Merdeka.
“Fokus utama dalam program merdeka belajar adalah siswa, siswa, dan siswa,” katanya
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Drs. Agus Sinaga, M.Pd., menuturkan bahwa untuk melahirkan peserta didik yang cerdas dan berkarakter, guru sebagai pemimpin pembelajaran harus bisa mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, serta melakukan evaluasi. Beliau berharap dengan diadakannya kegiatan ini serta kegiatan workshop bimtek lainnya, para guru terutama guru penggerak dapat menjadi pemimpin yang berdampak dalam dunia pendidikan dengan mindset yang baru.
"Kita harapkan dapat merubah mindset seorang guru penggerak yang menjadi calon pemimpin besar di dunia pendidikan," harapnya
Wakil Komisi X DPR RI, dr. Sofyan Tan, selaku keynote speaker turut mengatakan bahwa tokoh sentral dalam misi perbaikan pendidikan Indonesia adalah guru. Beliau menambahkan kelengkapan sarana dan prasarana dalam pengajaran juga penting dalam hal ini.
"Guru adalah tokoh sentral dalam hal memperbaiki pendidikan kita di Indonesia," ujarnya
Mewakili Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Suryadi, M. Pd., memaparkan bahwa kurikulum sudah seharusnya berubah mengikuti perkembangan zaman. Dengan kemajuan teknologi saat ini, kurikulum merdeka diciptakan agar peserta didik lebih bebas dalam menyesuaikan kebutuhan dan kelebihan mereka masing-masing.
“Kita fasilitasi mereka untuk menikmati teknologi ke arah yang lebih positif, kea rah yang memenuhi kebutuhannya dalam menjalani hidup,” paparnya
Dalam kesempatan yang sama, Suryadi, M. Pd. mengharapkan perkembangan pada peserta didik diiringi oleh peningkatan akhlak. Peserta didik dapat menggunakan ilmu yang didapat pada hal-hal positif jika mempunyai akhlak yang baik.
“Kalau akhlaknya bagus akan digunakan keilmuannya ke arah yang positif,” ucapnya.
Author: Bambang Riyanto - Humas
Interviewee: Dr. Joko Ahmad Julifan, M.Si., - Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Sumatera Utara,
Photographer: Amri Simatupang - Humas