A11Y

HOME

MENU

CARI

Jelajah Gambus Nusantara: Kembangkan Karya Inovatif dengan Pendekatan World Fusion

Diterbitkan Pada19 November 2024
Diterbitkan OlehBambang Riyanto
Jelajah Gambus Nusantara: Kembangkan Karya Inovatif dengan Pendekatan World Fusion
Copy Link
IconIconIcon

"Kami juga mengapresiasi pagelaran ini, yang merupakan bagian dari program INDONESIANA dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan LPDP," tutur Prof. Fidel.

HUMAS USU - Program Studi (Prodi) Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar konser bertajuk "Jelajah Gambus Nusantara: Mengembangkan Karya Inovatif dengan Pendekatan World Fusion" pada Jumat, (15/11/2024) di Gelanggang Mahasiswa. Acara ini turut dihadiri Konsul Jenderal Jepang di Medan, Dr. Susumu Takonai.

Acara ini merupakan wujud keberhasilan Suarasama, kelompok musik yang dibentuk oleh Ketua Program Studi Etnomusikologi, Dra, Rithaony Hutajulu, MA dan suami pada tahu 1995, dalam melakukan eksplorasi musik gambus di berbagai wilayah Indonesia, antara lain Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Riau, dan Bangka Belitung. Hingga saat ini, Suarasama telah melakukan konser mini tour di berbagai kota besar di Indonesia dan tampil di berbagai festival world music internasional.

Dalam sambutannya, Sekretaris USU Prof. Dr. dr. Muhammad Fidel Ganis Siregar M.Ked(OG), Sp.O.G, Subsp.F.E.R, mewakili Rektor USU mengapresiasi program "INDONESIANA" dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang mendanai proyek ini melalui hibah kategori Penciptaan Karya Kreatif Inovatif (PKKI) tahun anggaran 2023-2024.

"Kami juga mengapresiasi pagelaran ini, yang merupakan bagian dari program INDONESIANA dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan LPDP," tutur Prof. Fidel.

Lebih lanjut Sekretaris USU mengingatkan pentingnya kreativitas dalam mempertahankan dan mengembangkan budaya Indonesia. Beliau berharap konser ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga dapat memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui pendekatan World Fusion yang inovatif.

"Kami berharap, konser ini bukan sekadar sebuah pagelaran seni, melainkan juga cerminan dari kekayaan budaya Indonesia yang mampu beradaptasi, berinovasi, dan mendunia," ujar Fidel.

Dra. Rithaony Hutajulu, MA. memaknai acara ini sebagai media dalam memperkenalkan kekayaan musik, khususnya musik tradisi yang acap kali dianggap kuno.

"Sebenarnya kalau kita garap dia punya kekuatan dan identitas yang khas dari berbagai musik ini termasuk (musik) Nusantara," jelas Rithaony.

Sebelum menggelar konser, Rithaony menjelaskan bahwa Suarasama telah melakukan riset mendalam di empat wilayah Indonesia. Dari hasil riset tersebut, Suarasama menciptakan sebuah album musik yang mengusung alat musik gambus. Album ini berisi karya-karya baru, karya lama, serta lagu-lagu tradisi yang diaransemen ulang dengan sentuhan khas gaya musikal Suarasama.

"Ada 4 wilayah yang kami lakukan survei, yaitu di Belitung, Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan," papar Rithaony.

Fitur Aksesibilitas

  • Grayscale

  • High Contrast

  • Negative Contrast

  • Text to Speech

icon

Universitas Sumatera Utara

Online

Halo, Ada Yang Bisa Saya Bantu?