HUMAS USU - Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sumatera Utara (USU) menerima Asesmen Lapangan Akreditasi Nasional untuk Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Kampus Kabupaten Nias Utara pada Selasa, (21/05/2024) di Gedung DH Penny FP USU.

Asesmen lapangan ini dilakuksan secara hybrid dengan mendatangkan Wakil Bupati Kabupaten Nias Utara, Yusman Zega, A.Pi., M.Si yang berhadir melalui Zoom Meeting dan 3 orang tim asesor dan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Prof. Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc., Prof. Ir. Agus Tjahjono, M.S., dan Qadar Burhanuddin, S.Pt.

Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan adalah salah satu dari dua program studi yang dihadirkan dalam skema Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) yang merupakan hasil kerjasama antara USU dan Pemerintah Kabupaten Nias Utara. Inisiatif ini telah berjalan selama kurang lebih tiga tahun dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Wakil Rektor I USU, Dr. Edy Ikhsan, S.H., M.A., menyampaikan bahwa proyeksi jangka panjang dari kerjasama ini adalah agar pengelolaan PSDKU USU dapat secara perlahan dialihkan kepada institusi di Nias Utara, dengan tujuan utama untuk meningkatkan sumber daya manusia di wilayah tersebut. Hal ini sejalan dengan komitmen USU untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya di daerah yang tertinggal.

”Bisa dialihkan pengelolaan ini kedepan dalam institusi yang ada di Nias Utara,” tutur WR I.

Dekan FP USU Prof. Dr. Ir. Tavi Supriana, M.S. menegaskan dukungan penuh terhadap pelaksanaan semua poin yang tercantum dalam MoU. Beliau mengatakan dalam proses kegiatan pengajaran dan pengabdian masyarakat, USU telah melibatkan mahasiswa setempat, menunjukkan komitmen kuat fakultas dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi di Kabupaten Nias Utara.

”Jadi kita sangat mendukung semua proses yang berkaitan dengan tri dharma perguruan tinggi dan menyiapkan bagaimana untuk prodi ini bisa mandiri nanti kalau sudah kita lepaskan,” ujar Dekan FP.

Salah satu tim asesor, Prof. Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc. menyampaikan bahwa kebutuhan sumber daya manusia di sektor perikanan dan kelautan harus lebih tinggi dibandingkan dengan sektor pertanian, mengingat 70% wilayah Indonesia adalah laut sehingga memerlukan pengelolaan yang optimal. Meskipun sudah banyak tenaga profesional di sektor ini, kebutuhan akan tambahan SDM masih sangat tinggi untuk memastikan keberlanjutan dan kemajuan sektor perikanan dan kelautan di Indonesia. Dengan adanya program studi Manajemen Sumberdaya Perairan ini diharapkan dapat menghasilkan anak-anak bangsa yang dapat mengelola hal tersebut.

”Melihatnya luasan yang harus dikelola itu 70% dari wilayah RI adalah laut lepas, membutuhkan anak-anak bangsa yang berpontensi akan hal itu,” ujar Prof. Fredinan.

Wakil Bupati Kabupaten Nias Utara Yusman Zega, A.Pi., M.Si menjelaskan bahwa lulusan dari program studi ini tidak hanya akan berfokus pada proyek umum, tetapi juga akan memainkan peran penting dalam pengelolaan sumber daya perairan laut, yang sangat relevan dengan konsep ekonomi biru yang berkelanjutan. Untuk itu beliau berharap Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan mampu menghasilkan sarjana yang memiliki kemampuan analisa dalam pengelolaan proyek sumber daya perairan, serta mampu menciptakan konsep-konsep inovatif untuk pengembangan dan pemanfaatan sumber daya perairan. Beliau juga berharap evaluasi dari asesor tidak hanya akan menilai kondisi saat ini, tetapi juga akan mendorong pengembangan lebih lanjut. 

”Juga bisa memberikan hasil-hasil penelitian dan mendorong pengembangan ilmu pengetahuan di bidang sumber daya perairan,” tutur Yusman.

Author: Bambang Riyanto - Humas

Interviewee: Dr. Edy Ikhsan - WR I USU

Photographer: Amri Simatupang - Humas