ELTICOM 2024: Dorong Inovasi Teknologi untuk Ketahanan Organisasi Global
ELTICOM 2024: Dorong Inovasi Teknologi untuk Ketahanan Organisasi Global
Diterbitkan oleh
Minggu, 24 November 2024
Diterbitkan pada
Bambang Riyanto
“Kolaborasi lintas sektor yang terjadi dalam konferensi ini sangat penting untuk menciptakan solusi nyata bagi berbagai tantangan global. Diharapkan para peserta dapat memanfaatkan konferensi ini untuk memperluas wawasan, menjalin jaringan internasional” jelas Prof. Opim.
HUMAS USU - Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) menyelenggarakan The 8th International Conference on Electrical, Telecommunication, and Computer Engineering (ELTICOM) 2024. Sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis ke-65 Fakultas Teknik USU, acara ini bekerja sama dengan Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Berlangsung di Gedung DLCB USU, pada Kamis (21/11/2024).
Mengusung tema “Tech-driven Innovations for Global Organizational Resilience”, ELTICOM 2024 mengundang perhatian akademisi, mahasiswa, dan praktisi industri dari lebih dari 10 negara. Tema ini dirancang untuk menjawab tantangan era digital, di mana teknologi memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas operasional, efisiensi, dan kemampuan organisasi untuk beradaptasi di tengah perubahan ekonomi dan sosial.
Wakil Rektor IV USU, Prof. Dr. Drs. Opim Salim Sitompul M.Sc, dalam sambutannya, menekankan relevansi tema konferensi ini dengan kebutuhan zaman. Menurutnya, inovasi berbasis teknologi tidak hanya membantu organisasi bertahan dalam situasi krisis, tetapi juga menjadi kunci untuk mendorong keberlanjutan jangka panjang.
“Kolaborasi lintas sektor yang terjadi dalam konferensi ini sangat penting untuk menciptakan solusi nyata bagi berbagai tantangan global. Diharapkan para peserta dapat memanfaatkan konferensi ini untuk memperluas wawasan, menjalin jaringan internasional” tutur Prof. Opim.
Konferensi ini menghadirkan empat pembicara utama dari berbagai negara yang merupakan pakar di bidang Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan, dan energi pintar. Mereka adalah Nur Nabila binti Muhamed, Ph.D. dari Universitas Teknologi Mara, Malaysia; Prof. Trio Adiono, ST, MT, Ph.D. dari Institut Teknologi Bandung (ITB); Dr. Rahmad Fauzi, ST, MT dari USU; dan Prof. Dr. Issarachai Ngamroo dari Institut Teknologi King Mongkut, Thailand.
Ketua panitia, Ir. Tigor Hamonangan Nasution ST., MT., IPM, menyampaikan bahwa tahun ini, ELTICOM telah menerima 138 makalah ilmiah dari berbagai negara. Setelah melalui proses seleksi ketat, sebanyak 65 makalah dipresentasikan dalam sesi paralel, baik secara daring melalui Zoom maupun secara luring di kampus USU.
“Acara ini tidak hanya berfungsi sebagai forum akademis, tetapi juga menjadi jembatan untuk memperluas kolaborasi internasional. Para peserta berasal dari praktisi industri dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat dan Filipina,” jelas Ir. Tigor.
Sejalan dengan itu, Prof. Trio Adiono, ST, MT, Ph.D. menegaskan bahwa ketahanan organisasi tidak hanya tentang bertahan dari krisis, tetapi juga kemampuan untuk berinovasi dan menciptakan nilai tambah yang signifikan. Menurutnya, Indonesia harus memperkuat industri berbasis ilmu pengetahuan agar mampu bersaing ditingkat global.
“AI membawa tantangan besar, terutama dalam kebutuhan komputasi tinggi. Namun, dengan desain chip yang inovatif, kita bisa menjadikan AI lebih efisien dan aplikatif untuk menghadapi tantangan global,” ujarnya.