Kantor Urusan Internasional USU Gelar Rapat Monitoring dan Evaluasi Hibah Summer Course 2024
Kantor Urusan Internasional USU Gelar Rapat Monitoring dan Evaluasi Hibah Summer Course 2024
Diterbitkan oleh
Minggu, 24 November 2024
Diterbitkan pada
Bambang Riyanto
"Dalam kesempatan ini, kita akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan summer course yang telah berlangsung, serta membahas strategi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas program di tahun mendatang, khususnya dalam upaya meningkatkan jumlah peserta internasional dan dosen tamu," jelas Prof Poppy.
HUMAS USU - Dalam rangka mendukung internasionalisasi dan meningkatkan jumlah peserta summer course serta dosen tamu, Kantor Urusan Internasional Universitas Sumatera Utara (KUI USU) menyelenggarakan pembukaan rapat monitoring dan evaluasi pelaksanaan hibah summer course 2024. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom pada Kamis (21/11/2024).
Wakil Rektor III USU, Prof. Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, S.Si., M.Si., Apt., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh pihak yang hadir. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan summer course tahun sebelumnya, serta menyusun strategi guna meningkatkan kualitas dan kuantitas program pada tahun mendatang. Pada tahun 2024, terdapat 19 program summer course yang telah berhasil dilaksanakan.
Lebih lanjut, Prof. Poppy menjelaskan bahwa USU akan mengembangkan Program Hibah Summer Course sebagai bagian dari upaya internasionalisasi. Program ini memberikan dukungan pendanaan hingga Rp100 juta per kegiatan, sesuai dengan Surat Keputusan Rektor tentang penetapan pemenang hibah summer course. Setiap program studi dapat mengajukan proposal, yang kemudian akan direview oleh tim penilai untuk menentukan pemenang.
Pendanaan Hibah Summer Course terbagi dalam dua jenis pendanaan, yaitu Dana BOPTN (Program EQUITY yang merupakan Program di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi Indonesia agar bersaing di tingkat dunia. Program EQUITY juga dirancang untuk mendukung strategi pemeringkatan internasional USU, dan Dana Non-PNBP yang bersumber pendanaan dari Direktorat Internasionalisasi dan Kemitraan Global USU. Dalam kegiatan ini, Prof. Poppy berharap berbagai kekurangan dalam pelaksanaan summer course sebelumnya dapat didiskusikan, serta panduan dan aturan pelaksanaannya dapat diperkuat.
"Dalam kesempatan ini, kita akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan summer course yang telah berlangsung, serta membahas strategi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas program di tahun mendatang, khususnya dalam upaya meningkatkan jumlah peserta internasional dan dosen tamu," jelas Prof Poppy.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Direktorat Internasionalisasi dan Kemitraan Global, Prof. Dr. Eng. Himsar Ambarita, S.T., M.T., menjelaskan bahwa program summer course telah dilaksanakan secara konsisten di USU sejak sebelum pergantian kepemimpinan rektor. Jumlah peserta terus meningkat, hingga mencapai sekitar 780 orang pada tahun 2023. Ke depannya, USU merencanakan agar program ini berbayar, sehingga dapat menghasilkan pendapatan bagi universitas, meskipun berbagai bentuk dukungan seperti pembuatan visa tetap akan difasilitasi oleh pihak USU.
"Sejak pertama kali summer course diadakan, jumlah pesertanya terus meningkat hingga mencapai sekitar 780 orang pada tahun 2023. Ke depannya, kami merencanakan program ini menjadi berbayar agar dapat menghasilkan pendapatan bagi universitas," ujar Prof Himsar.
Sementara itu, Kepala KUI, Prof. Dr. Rudy Sofyan, S.S., M.Hum., menegaskan pentingnya kerja sama dari seluruh pihak agar proses audit berjalan lancar, mengingat USU sebagai PTN-BH memiliki standar pelaporan keuangan yang ketat. Laporan keuangan harus sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan dan akan diaudit oleh tim internal, inspektorat pemberi dana, serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Selain itu, Prof. Rudy juga menyoroti pentingnya transfer kredit dalam program summer course, yang hingga saat ini masih diakui setara 1-2 SKS. Ia berharap pengelolaan transfer kredit dapat ditingkatkan melalui kerja sama dengan universitas asal peserta, sehingga program summer course USU semakin berkualitas dan bernilai tambah.
"Karena USU adalah PTN-BH, laporan keuangan harus sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan. Saya berharap seluruh pihak dapat bekerja sama agar proses audit berjalan lancar dan memenuhi standar yang ditentukan," ungkap Prof. Rudy.
Di akhir acara, para peserta rapat akan mendapatkan arahan dari dosen pembimbing masing-masing untuk mendukung keberhasilan program summer course di tahun mendatang. Diharapkan, rapat ini menjadi dorongan untuk terus meningkatkan potensi USU dalam mendukung internasionalisasi pendidikan dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.