EMPU FIB USU Sukses Tur Pementasan di Jakarta dan Bogor
EMPU FIB USU Sukses Tur Pementasan di Jakarta dan Bogor
Diterbitkan oleh
Renny Julia Harahap
Diterbitkan pada
Senin, 09 Desember 2024
Melalui tur pementasan, selain wawasan dan pengalaman lapangan, para mahasiswa/i personil EMPU juga berlatih manajemen seni serta memperluas jejaring kebudayaan.
Grup musikalisasi puisi EMPU (Etnomusikologi Musikalisasi Puisi) sukses melakukan tur pementasan di Jakarta dan Bogor pada 27 Oktober s/d 31 Oktober 2024 lalu. Kesuksesan ini membuat grup yang merupakan gabungan dosen dan mahasiswa/i Prodi Etnomusikologi FIB USU semakin mantap terus berkarya di jalur musikalisasi puisi.
Pendiri sekaligus komposer utama, Ahmad Arief Tarigan, menyatakan tur ini adalah pementasan kedua sejak EMPU didirikan pada akhir tahun 2023 lalu. Dosen Prodi Etnomusikologi FIB USU ini menambahkan, melalui tur pementasan, selain wawasan dan pengalaman lapangan, para mahasiswa/i personil EMPU juga berlatih manajemen seni serta memperluas jejaring kebudayaan.
“Tur ini kedua kalinya (pementasan-red) setelah kemarin tampil di hadapan para Guru Besar se-Indonesia di gedung DLCB USU Juni 2024 lalu. Untuk manajemen seni dan perjalanan tur, saya serahkan kepada mahasiswa anggota EMPU. Mereka juga perlu berinteraksi dan berjejaring dengan seniman atau budayawan di luar Sumut,” terang Arief saat diwawancarai.
Arief menambahkan, tur pementasan di Istana Peradaban Balai Pustaka Jakarta, Alun-alun Kota Bogor, Taman Ismail Marzuki Jakarta, dan Warung Apresiasi Bulungan Jakarta ini dilaksanakan sebagai perayaan Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa Indonesia 2024. Biaya tiket pesawat keberangkatan dan kepulangan grup EMPU difasilitasi Dana Indonesiana Kemendikbudristek RI. Sementara itu, lokasi dan perlengkapan pementasan difasilitasi oleh Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia, Yayasan Raptama, Balai Pustaka, Kebon Sastra Bogor, Dewan Kesenian Jakarta, dan Warung Apresiasi Bulungan Jakarta.
Direktur Utama PT Balai Pustaka, Dr Achmad Fachrodji dalam sambutannya mengatakan, Balai Pustaka adalah saksi sejarah perjalanan kebangsaan Indonesia. Balai Pustaka adalah penerbitan yang banyak memproduksi karya para sastrawan dan tokoh pergerakan kebangsaan termasuk mempromosikan bahasa Melayu yang kemudian menjadi bahasa persatuan Indonesia.
“Dalam sejarah kita, Balai Pustaka adalah penerbitan yang menebar benih kebangsaan melalui karya sastra para sastrawan dan tokoh pergerakan kebangsaan. Termasuk pula, mempromosikan bahasa Indonesia sebagaimana diikrarkan di dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928,” jelas Achmad Fachrodji saat pembukaan konser EMPU di Kafe Sastra Balai Pustaka Matraman Jakarta, Minggu (27/10/2024).
Fachrodji mengaku, pihaknya gembira menerima kedatangan EMPU untuk melakukan pementasan musikalisasi puisi. Menurutnya, Balai Pustaka adalah wadah para pegiat kesenian untuk berekspresi dan berkolaborasi untuk mengembangkan khazanah kebudayaan Indonesia.
Selanjutnya, di alun-alun kota Bogor pada Senin malam (28/10/2024), EMPU melakukan pementasan bersama para penyair dan pelaku musikalisasi puisi. Beberapa nama seniman nasional seperti Fikar W. Eda, Deavies Sanggar Matahari, Anto Baret, Amien Kamil, Ace Sumanta, Herie Matahari, Dedie Syahnila Putra Siregar, Devie Matahari, dll. Meski sempat diguyur hujan sebentar, seratusan penonton tampak asyik menikmati suguhan kesenian yang disajikan Festival Rekkam Art yang diselenggarakan Kebon Sastra Bogor ini.
Beranjak dari Bogor, EMPU melanjutkan pementasan di Taman Ismail Marzuki pada Rabu malam (30/10/2024). Pementasan yang difasilitasi Dewan Kesenian Jakarta ini dilakukan di panggung sayap Festival Teater Jakarta.
Sebagai tur penutup, keesokannya EMPU melakukan pementasan di Warung Apresiasi Bulungan Jakarta pada Kamis malam (31/10/2024). Kegiatan yang juga dilaksanakan sebagai peringatan 44 tahun perjalanan berkarya Deavies Sanggar Matahari dan mengenang seniman Ane Matahari ini, EMPU sempat berkolaborasi panggung bersama Fikar W. Eda, Deavies Sanggar Matahari, dan Anto Baret.
Dari keseluruhan pementasan ini, EMPU membawakan lima karya musikalisasi puisi, yaitu: Ode Pada Mahaguru (puisi Ahmad Arief Tarigan & Heristina Dewi); Padamu Jua (puisi Amir Hamzah); Berdiri Aku (puisi Amir Hamzah); Hilang dari Peta (puisi Endra Suandi), dan; Atas Nama Hak Untuk Hidup (puisi Ahmad Arief Tarigan).
EMPU sendiri beranggotakan Ahmad Arief Tarigan, Choiri Alwi, Tri Handayani Daeli, Margaretha Hutagaol, Inggrid Melan Lumbanbatu, Ngolu Vinsen Capah, Aprilindo Sitanggang, Thean Soray F Manao, dan Adventus Sinurat.
Tak lupa, EMPU mengucapkan terima kasih atas bantuan dari para pihak, antara lain Dana Indonesiana Kemendikbudristek RI, Dekanat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Bapak Professor Budi Agustono, Ibu Dra. Heristina Dewi M.Pd, Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia, Yayasan Raptama, Balai Pustaka, Kebon Sastra Bogor, Dewan Kesenian Jakarta, Warung Apresiasi Bulungan Jakarta, dan Keluarga Besar Etnomusikologi FIB USU.(RJ)