FK USU Gelar Konferensi Internasional MICOBIOS, Tekankan Pentingnya Integrasi Teknologi Omics dalam Kesehatan
“Konferensi ini diharapkan menjadi wadah pertukaran ilmu dan kolaborasi antara akademisi dan praktisi medis, baik dari dalam maupun luar negeri,” ujar Prof. Poppy.
HUMAS USU - Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), menginisiasi acara “1st Medan International Conference on Biomedical Science (MICOBIOS)”. Konferensi juga bertepatan dengan TEMILNAS IX & RAKERNAS XIV KIBI, sera TEMILNAS & RAKORNAS IKAFARI. Berlangsung secara hybrid di Aula Fakultas Kedokteran USU, pada Kamis (07/11/2024).
Wakil Rektor III USU, Prof. Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, S.Si., M.Si., Apt menyoroti tema konferensi, yaitu “Bridging Omics to Healthcare: Implementation of Genomics and Metabolomics in Biomedical Research.” Menurutnya, tema ini sangat relevan dengan perkembangan terkini di bidang kesehatan, terutama dalam integrasi genomik dan metabolomik yang kini memainkan peran penting dalam penelitian biomedis.
“Konferensi ini diharapkan menjadi wadah pertukaran ilmu dan kolaborasi antara akademisi dan praktisi medis, baik dari dalam maupun luar negeri,” ujar Prof. Poppy.
Wakil Rektor III menjelaskan teknologi omics, khususnya genomik dan metabolomik, membuka peluang besar dalam memahami mekanisme penyakit secara mendalam hingga tingkat molekuler. Hal ini mendukung inovasi precision medicine, memungkinkan pendekatan pengobatan yang sesuai karakteristik genetik serta metabolik tiap individu.
“Integrasi teknologi OMICS dalam layanan kesehatan membawa kita menuju era baru yang lebih proaktif dan preventif dalam menangani masalah kesehatan,” tambah Prof. Poppy.
Dr.rer.medic.dr. M. Ichwan, MSc, SpKKLP, Subsp FOMC selaku Ketua Panitia & Kaprodi Magister Ilmu Biomedic menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah hasil kolaborasi Prodi Magister Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran USU dengan berbagai lembaga nasional, termasuk Konsorsium Ilmu Biomedik Indonesia (KIBI) dan Ikatan Farmakologi Indonesia (IKAFARI).
“Hasil dari teknologi ini bisa langsung diaplikasikan pada pasien dalam layanan kesehatan sehari-hari, jadi tidak hanya di laboratorium saja,” ungkapnya.
Prof. Dr. rer. Nat. Dra. Asmarinah, MS selaku Ketua KIBI menyoroti konferensi ini tidak hanya menampilkan perkembangan riset terbaru di bidang biomedik, namun juga berfungsi sebagai wadah untuk memperkuat jejaring ilmiah di antara akademisi dan praktisi dari berbagai negara.
“Kerjasama ini telah mendukung berbagai program edukasi dan riset lingkungan, khususnya di kawasan Sungai Deli, dan diharapkan terus berkembang dalam berbagai bidang biomedik,” jelasnya.
Peserta konferensi berasal dari Singapura, Malaysia, Thailand, Jerman, dan Australia, serta 19 universitas di Indonesia. Juga melibatkan Wakil Konsulat Jepang di Medan, Suzuki Yushi sebagai bagian dari kerjasama USU dengan Kitakyushu, sejak 2017. Rangkaian acara ini yaitu workshop tentang farmakogenomik, simposium, dan kompetisi ilmiah. Diakhiri dengan wisata ilmiah ke Samosir sebagai bagian dari upaya memperkenalkan budaya lokal.