A11Y

HOME

MENU

CARI

Populix Memperkenalkan Metode Survei Online kepada Mahasiswa USU

Diterbitkan Pada22 Oktober 2024
Diterbitkan OlehBambang Riyanto
Populix Memperkenalkan Metode Survei Online kepada Mahasiswa USU
Copy Link
IconIconIcon

"Kami juga memiliki segmentasi berdasarkan status ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan, yang memungkinkan dosen dan peneliti untuk memperoleh data yang sesuai dengan kebutuhan mereka," ujar Seniti.

HUMAS USU - Populix mengadakan sosialisasi bertajuk "Transforming Research: Digital Data Collection with Populix" kepada akademisi Universitas Sumatera Utara (USU), dihadiri oleh dosen dan mahasiswa yang tertarik untuk mempelajari metode pengumpulan data yang lebih efisien dan efektif dalam riset akademik. Berlangsung melalui Zoom Meeting, pada kamis (17/10/2024).

Materi sosialisasi ini dipaparkan oleh Seniti Prawira dan Arrayyan Firdaus, tim dari Populix, yang menjelaskan bahwa Populix adalah perusahaan riset yang menyediakan platform survey online, menghubungkan individu, pelaku UMKM, startup, perusahaan lokal maupun multinasional, serta pelaku akademis dari berbagai industri dengan responden di seluruh Indonesia.

"Kami juga memiliki segmentasi berdasarkan status ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan, yang memungkinkan dosen dan peneliti untuk memperoleh data yang sesuai dengan kebutuhan mereka," ujar Seniti.

Dalam kesempatan ini, Seniti Prawira menekankan bahwa para responden yang berpartisipasi berkesempatan mendapatkan reward menarik, sehingga mendorong partisipasi yang lebih luas. Ia juga membagikan data demografi yang menunjukkan bahwa responden Populix terdiri dari 50% perempuan dan 47% laki-laki, dengan mayoritas responden berasal dari Generasi Z dan Millennial.

“Selain itu, Populix telah melakukan segmentasi berdasarkan status sosial ekonomi, dengan lebih banyak responden yang berasal dari kalangan menengah. Populix juga menyediakan informasi terkait latar belakang pendidikan dan jenis pekerjaan responden,” jelas Seniti.

Selanjutnya, Seniti Prawira menjelaskan bahwa pengumpulan data tradisional biasanya dilakukan secara manual melalui kertas, wawancara, dan observasi, sementara pengumpulan data digital memanfaatkan perangkat elektronik, survei online, dan aplikasi mobile sehingga bisa diakses secara real-time..

“Keunggulan pengumpulan data digital, terletak pada kemampuan untuk mengakses data secara real-time. Sementara proses pengumpulan data tradisional memerlukan waktu yang lebih lama dan terbatas oleh lokasi geografis,” ungkap Seniti.

Arrayyan Firdaus juga memperkenalkan produk mereka, Poplight, sebagai platform survei mandiri yang dapat diakses oleh siapapun, baik yang berpengalaman dalam riset maupun pemula. Arrayyan menjelaskan bahwa hanya dengan lima langkah sederhana, siapa pun bisa meluncurkan survei di platform Populix.

“Saat ini, Populix telah menjadi mitra resmi di lebih dari 30 universitas di seluruh Indonesia, termasuk Universitas Sumatera Utara,” ujar Arrayyan.

Arrayyan menegaskan bahwa Populix memastikan kualitas responden melalui sistem Popscore, mirip dengan sistem penilaian kredit di bank. Responden yang terlibat adalah orang-orang nyata, dengan sistem verifikasi berlapis yang menghubungkan setiap akun dengan satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan satu nomor ponsel.

“Responden yang memberikan informasi tidak konsisten atau tidak relevan akan disaring secara otomatis,” tegas Arrayyan.

Fitur Aksesibilitas

  • Grayscale

  • High Contrast

  • Negative Contrast

  • Text to Speech

icon

Universitas Sumatera Utara

Online

Halo, Ada Yang Bisa Saya Bantu?