SEMILOKNAS PAGI VIII: FP USU Komitmen Kurikulum Baru
SEMILOKNAS PAGI VIII: FP USU Komitmen Kurikulum Baru
Diterbitkan oleh
Selasa, 30 Juli 2024
Diterbitkan pada
Bambang Riyanto
Kurikulum yang dirancang dengan baik tidak hanya akan meningkatkan kompetensi lulusan, tetapi juga akan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan, tambah Prof. Hadiwiyono.
HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) menjadi tuan rumah Seminar dan Lokakarya Nasional Perkumpulan Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia (PAGI) VIII, berkolaborasi dengan “The 8th International Conference on Agriculture, Environment and Food Security (ICAEFS) 2024”, yang sebelumnya telah berlangsung kemarin oleh Fakultas Pertanian USU. Berlangsung di Digital Learning Centre Building USU, pada Jumat (26/07/2024).
Tema utama SEMILOKNAS PAGI tahun ini adalah “Sistem Penjaminan Mutu Program Studi Menuju Kompetitif Global: Relevansi Kurikulum Agroteknologi/Agroekoteknologi.” Kegiatan ini dihadiri oleh 90 peserta dari 29 universitas di seluruh Indonesia.
Rektor USU, Prof. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya yang dibacakan oleh Dekan FP USU, Prof. Dr. Ir. Tavi Supriana, MS menyampaikan bahwa pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam mencetak generasi muda yang kompeten, inovatif, dan siap bersaing di kancah global. Oleh karena itu, penjaminan mutu program studi merupakan aspek yang krusial untuk memastikan kurikulum yang diterapkan relevan dan mampu menjawab tantangan zaman.
“Saya mengapresiasi dan menyambut baik terselenggaranya lokakarya ini, karena USU berkomitmen untuk mendukung rekomendasi yang dihasilkan dalam lokakarya ini.” ujar Prof. Muryanto.
Pada Agroteknologi dan Agroekoteknologi, relevansi kurikulum harus mencakup berbagai aspek, mulai dari teknologi terbaru di bidang pertanian, keberlanjutan lingkungan, hingga inovasi dalam praktik agroteknis. Dekan FP USU berharap lokakarya ini dapat merumuskan strategi-strategi efektif untuk meningkatkan kualitas program studi, sehingga menghasilkan lulusan yang unggul di tingkat nasional hingga global.
“Kurikulum yang dirancang dengan baik tidak hanya akan meningkatkan kompetensi lulusan, tetapi juga akan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan,” tambah Prof. Hadiwiyono.
Prof. Dr. Ir. Hadiwiyono, M.Si., selaku Sekretaris Jendral PAGI sekaligus Ketua Penyusun Instrumen Akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Ilmu Pertanian (LAM PTIP), menjelaskan bahwa PAGI berperan sebagai jembatan komunikasi antara penentu kebijakan dan pelaksana kebijakan di program studi.
“Kegiatan kemarin dan hari ini merupakan amanah dari Anggaran Dasar dan Rumah Tangga PAGI. Kegiatan ini adalah agenda tahunan, kali ini kami menggelar lokakarya yang mengangkat tema-tema terkait pengelolaan program studi,” jelas Prof. Hadiwiyono.
Dr. Ir. Sandra Pakasi, M.Si., sebagai Ketua Umum PAGI menambahkan bahwa Program Studi Agroteknologi tertantang untuk merubah kurikulum lama ke kurikulum baru yang mencakup teknologi-teknologi terbaru di bidang agronomi dan pertanian. Teknologi seperti IoT dan Drone akan diintegrasikan dalam persiapan lahan, perlindungan tanaman, dan pemupukan.
“Beberapa hari yang lalu, kami mengadakan FGD kurikulum di Solo dan tahun lalu di Yogyakarta kami ditantang untuk merubah kurikulum. Saat ini di Medan, kami benar-benar akan move on,” ujar Dr. Sandra.
Dr. Nini Rahmawati, S.P., M.Si., selaku Kaprodi Agroteknologi FP USU sekaligus Sekretaris PAGI dan Ketua Panitia SEMILOKNAS PAGI VIII, berharap bahwa acara ini akan mendukung berbagai program peningkatan akreditasi bagi seluruh program studi di Indonesia, baik akreditasi LAM PTIP yang akan diselenggarakan mulai tahun depan maupun akreditasi internasional.
“Kurikulum program studi agroteknologi diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan stakeholder dan mempersiapkan mahasiswa untuk bersaing di tingkat global,” harap Dr. Nini.