Sosialisasi Program Pencegahan Kekerasan Seksual di USU: Upaya Menciptakan Kampus Aman dan Nyaman
Sosialisasi Program Pencegahan Kekerasan Seksual di USU: Upaya Menciptakan Kampus Aman dan Nyaman
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto
Diterbitkan pada
Senin, 04 November 2024
“Kami ingin adik-adik semua berani berbicara dan melaporkan jika mengalami atau menyaksikan tindakan kekerasan seksual. Kalian berharga dan harus dihargai,” ungkap Prof. Isfenti.
HUMAS USU - Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara (USU) melanjutkan rangkaian kegiatan HSBC Guest Lecture 2024 dengan menyelenggarakan Sosialisasi Program Pencegahan Kekerasan Seksual. Acara yang berlangsung di Gelanggang Mahasiswa USU, pada Jumat (01/11/2024).
Sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Sri Suriani Purnamawati, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Sumatera Utara; serta Ketua Satgas PPKS USU, Dr. Meutia Nauly, S.Psi., M.Si., Psikolog. Acara ini mencerminkan komitmen kuat USU melalui edukasi dan sosialisasi tentang kampus bebas dari kekerasan seksual, dengan melakukan roadshow ke fakultas-fakultas yang ada di USU.
Dekan Fakultas Vokasi USU, Prof. Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E., dalam sambutannya menegaskan pentingnya sosialisasi ini sebagai upaya preventif untuk melindungi mahasiswa. Ia juga menekankan pentingnya memahami perbedaan antara pelecehan dan kekerasan seksual serta mengajak mahasiswa, terutama yang baru masuk kampus, untuk lebih waspada dan peduli terhadap lingkungan mereka.
“Kami ingin adik-adik semua berani berbicara dan melaporkan jika mengalami atau menyaksikan tindakan kekerasan seksual. Kalian berharga dan harus dihargai,” ungkap Prof. Isfenti.
Ketua Satgas PPKS USU, menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari tugas utama Satgas PPKS. Ia juga memaparkan program-program praktis yang dilaksanakan Satgas PPKS, seperti pelatihan relawan “Pear Support” sebagai bentuk pelatihan dukungan psikologis, kampanye informasi melalui poster dan media sosial Satgas PPRS USU, serta penguatan hotline laporan yang dapat diakses mahasiswa.
“Kami akan merekrut teman-teman di fakultas untuk membentuk tim anti kekerasan agar lebih terjangkau dan responsif,” ujar Meutia.
Dr. Meutia Nauly, S.Psi., M.Si., Psikolog juga menyampaikan harapannya agar mahasiswa lebih aktif dalam mendukung program ini. Acara ini mencerminkan komitmen kuat USU dalam menciptakan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan seksual, sejalan dengan visi Perempuan Berdaya, Anak Terlindung, Indonesia Maju.
“Semua pihak memiliki peran untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, di mana mahasiswa dapat fokus menuntut ilmu, dosen dapat mendidik, dan kita semua bisa menjalankan tugas dengan optimal,” tegasnya.