USU Dorong Transisi Energi Terbarukan dalam Kuliah Umum
Transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan adalah sebuah perjalanan yang kompleks dan menantang, namun esensial untuk mencapai keberlanjutan lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim, ujar Prof. Poppy.
HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar kuliah umum bertajuk “Transisi Energi Fosil ke Energi Baru Terbarukan: Konversi Motor Fossil Fuel ke Motor Listrik dan Infrastruktur Lab Terpadu Pengelolaan SDA dan Lingkungan” yang bertempat di Ruang IMT-GT Gedung Rektorat lantai 2. Pada, Rabu (31/07/2024).
Kuliah umum ini menghadirkan dua narasumber yang akan berbagi wawasan dan pemikiran mengenai transisi energi, yaitu Prof. Ir. Yohannes Sardjono sebagai Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Keselamatan, Metrologi dan Mutu Nuklir Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN); serta Okto Larindo selaku CEO PT Semesta Motor Indonesia (Motoriz).
Wakil Rektor III USU, Prof. Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, S.Si., M.Si., Apt. dalam sambutannya menyoroti bahwa transisi dari energi fosil ke energi baru terbarukan merupakan kebutuhan mendesak untuk keberlanjutan bumi. Penggunaan energi fosil telah menyumbang sebagian besar emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim global. Oleh karena itu, transisi menuju energi baru terbarukan adalah langkah yang tidak dapat dihindari.
"Transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan adalah sebuah perjalanan yang kompleks dan menantang, namun esensial untuk mencapai keberlanjutan lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim," ujar Prof. Poppy.
Wakil Rektor III USU menekankan peran penting institusi pendidikan tinggi dalam proses transisi ini. Universitas memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi dan melatih generasi muda agar menjadi pionir dalam pengembangan dan penerapan teknologi energi terbarukan. Melalui penelitian dan inovasi, universitas berkontribusi dalam menemukan solusi-solusi baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
"Saya harap, melalui kuliah umum ini, kita semua dapat memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam dan inspirasi untuk terus berkontribusi dalam upaya transisi energi ini," tutup Prof. Poppy.
Prof. Ir. Yohannes Sardjono menyampaikan pandangannya terkait peran penting Indonesia dalam transisi energi, salah satu solusi yang disoroti adalah konversi dari motor bensin ke motor listrik. Karena itu, USU sebagai perguruan tinggi terbesar di Sumatera memiliki peran besar dalam mendukung program pemerintah untuk transisi energi dengan kolaborasi antar disiplin ilmu.
"USU dengan berbagai program studi seperti Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Teknologi Informasi, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis, memiliki kapasitas untuk mendukung konversi 50.000 motor bensin ke motor listrik yang ditargetkan pemerintah tahun ini," tegasnya.