USU Juara 1 dan Best Speaker di Pancasila Debate Competition
Kemi Suranta mengatakan, tim debat dibentuk diawali dengan mengikuti seleksi yang dilaksanakan dari organisasi yang berada di bawah naungan Fakultas Hukum USU, yang mewakili USU. Ketiganya berada dalam satu organisasi yang sama, yaitu Meriam Debating Club (MDC).
HUMAS USU - Tim debat mahasiswa Universitas Sumatera Utara berhasil meraih kemenangan dalam ajang Pancasila Debate Competition, yang diselenggarakan secara langsung oleh Universitas Pancasila Jakarta. Pada kompetisi yang digelar dari tanggal 24 hingga 25 September 2022 tersebut, mereka meraih gelar juara 1 dan predikat Best Speaker, mengalahkan 24 kontestan lain dari universitas se-Indonesia yang ikut bertanding.
Tim debat USU itu terdiri dari Kemi Suranta Tarigan (2020), Habiba Wahyu Widayani Sirait (2020) dan Qasfi Radifan Amran Harahap (2021), ketiganya berasal dari Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Kemi Suranta mengatakan, tim debat dibentuk diawali dengan mengikuti seleksi yang dilaksanakan dari organisasi yang berada di bawah naungan Fakultas Hukum USU, yang mewakili USU. Ketiganya berada dalam satu organisasi yang sama, yaitu Meriam Debating Club (MDC).
“Saat itu dibuka seleksi delegasi untuk kompetisi debat hukum yang dilakukan oleh Universitas Pancasila. Kebetulan kami bertiga terpilih sebagai delegasi yang mewakili Fakultas Hukum USU. Sejak saat itu kami mulai latihan yang dibantu oleh coaches yang ada di Meriam Debating Club,” Kemi mengungkapkan awal terbentuknya tim debat.
Menurut Kemi, persiapan yang dilakukan untuk menghadapi kompetisi cukup panjang. “Mulai dari menyusun mosi yang akan diperdebatkan, bertanding di babak penyisihan menggunakan vidio debat dengan mengalahkan 20 tim lainnya, sampai kami menjadi semifinalis yang harus berangkat ke Jakarta untuk bertanding di Universitas Pancasila. Tidak kurang sekitar 1 bulan persiapan sampai babak final di tanggal 25 September lalu. Ada sekitar 3 mosi yang diperdebatkan dan13 bahan yang harus dipersiapkan,” paparnya.
Terkait materi debat, di babak penyisihan mereka harus berdebat dalam tema “Legalisasi Hukuman Mati Bagi Pelaku Tindak Pidana Kekerasan Seksual.” Kemudian di babak semifinal, tema debat adalah “Pembentukan Omnibus Perpajakan” dan di babak final temanya “Urgensi Perubahan Undang Undang No 12 tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.”
Ditanya kenapa tertarik dengan lomba debat, Kemi mengatakan bahwa debat memberinya peluang untuk meningkatkan kemampuan dalam berbicara di depan publik, mengasah pemikiran yang lebih kritis dan berani. Berdebat juga mengajarkan untuk peka atas argumentasi lawan, menyikapi isu-isu yang tengah berkembang dan membuat kepercayaan diri semakin meningkat.
“Perdebatan adalah ajang bertukar pikiran, ajang untuk berani berbicara dan berargumen serta mengasah pola pikir yang kritis. Kita dituntut untuk peka dengan argumentasi lawan, dan harus menunjukkan sikap berbicara yang baik, kerja sama tim, juga materi yang kuat dan tidak dapat dibantah. Kesemua hal ini menjadi daya tarik utama dalam dunia perdebatan,” tuturnya.
Selain Universitas Sumatera Utara yang meraih juara 1 di ajang Pancasila Debate Competition, juara 2 diraih oleh Universitas Brawijaya dan juara 3 diraih Universitas Brawijaya. (RJ)
Author: Renny Julia - Humas
Interviewee: Kemi Suranta - Mahasiswa Fakultas Hukum USU
Photographer: Istimewa - Istimewa