A11Y

HOME

MENU

CARI

Pengolahan Sampah Bunga Krisan Menjadi Teh Bunga Krisan

Diterbitkan Pada09 Januari 2023
Diterbitkan OlehFildzah Zata Amani Nst
Pengolahan Sampah Bunga Krisan Menjadi Teh Bunga Krisan
Copy Link
IconIconIcon

Pengolahan Sampah Bunga Krisan Menjadi Teh Bunga Krisan

 

Diterbitkan oleh

Senin, 09 Januari 2023

Diterbitkan pada

Fildzah Zata Amani Nst

Logo
Download

"Pengolahan teh krisan celup dapat dilakukan dengan metode yang sederhana, mulai dari persiapan bahan, pengeringan, pengecilan ukuran, pencampuran dan pengemasan produk, sehingga menghasilkan produk teh celup krisan dengan kualitas mutu yang diinginkan," kata Elisa.

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satu upaya yang harus dilakukan adalah memperluas sektor produksi ekonomi masyarakat, yang dapat ditempuh dengan menggerakkan sektor usaha kecil dan menengah. Di mana ide-ide produktifnya dapat digali melalui pemanfaatan sumber daya alam maupun bahan-bahan sisa produksi yang dapat didaur ulang, sehingga menghasilkan produk bernilai ekonomi.

Hal ini sejalan dengan pengembangan proses pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka, di mana insan DIKTI didorong untuk bisa membangun ekosistem kolaborasi yang lebih erat dan terakselerasi antara kampus, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Hal tersebut yang dikenal sebagai link and match dalam pembelajaran dan penelitian, yang menjadi kunci keberhasilan dari proses pembelajaran di perguruan tinggi.

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mencoba memfasilitasi kebutuhan tersebut melalui program Matching Fund Kedaireka yang dipimpin Ketua Tim Prof Dr. Ir. Elisa Julianti, M.Si, dan beranggotakan Ir. Terip karo-Karo, MS, Dr Ir Mariati Sinuraya, M.Sc, Syahira Addina, S.Pi, M.Si., Edy Syahputra Harahap, S.TP, M.Si. dan R. B. Moh. Ibrahim Fatoni, S.Pi., M.P. Fakultas Pertanian USU tidak sendirian, melainkan ikut menggandeng BUMDes Arih Ersadah Desa Raya Berastagi dan CV Teknologi Tepat Guna Medan, menjalin kerja sama mengolah tanaman bunga krisan menjadi teh bunga celup.

BUMDes Arih Ersada merupakan Badan Usaha Milik Desa yang dibentuk dari hasil musyawarah masyarakat Desa Raya yang bertujuan untuk mengembangkan usaha perekonomian masyarakat sekitar. Salah satu unit usaha yang dimiliki BUMDes Arih Ersada adalah agrowisata, dengan suguhan utama pemandangan taman bunga 1000 bunga dan juga pasar bunga. Bunga krisan adalah salah satu bunga yang tumbuh di BUMDes Arih Ersada dan juga banyak ditanam oleh masyarakat sekitar. Bunga ini memiliki 11 varian unik berdasarkan warna kelopak dan tajuk bunga.

Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan warna bunga memiliki komposisi komponen bioaktif seperti antosianin dan betakaroten yang berbeda. Pengolahan teh bunga krisan diharapkan dapat meningkatkan nilai tambahnya, selain dijual dalam bentuk bunga potong. Jika hanya mengandalkan penjualan bunga potong, maka setelah umur displaynya habis, bunga tersebut akan terbuang sebagai sampah. BUMDes Arih Ersada sudah melakukan pengolahan teh bunga krisan dengan cara mengeringkannya di bawah matahari. Tetapi cara ini menghasilkan teh bunga krisan dengan mutu yang tidak seragam.

Untuk mencapai mutu yang sama, maka pengeringan bunga krisan harus dilakukan dengan menggunakan alat pengering mekanis dengan suhu rendah, di mana kedua faktor tersebut akan berpengaruh terhadap komponen bioaktif teh bunga krisan yang dihasilkan. Inovasi teknologi yang diajukan dalam kegiatan matching fund melalui platform Kedaireka ini berupa alat pengering dengan teknologi proses pengeringan teh bunga krisan yang menghasilkan teh dengan komponen bioaktif yang tetap terjaga, sehingga dapat memberikan khasiat sebagai minuman Kesehatan.

Pemanfaatan sampah bunga krisan menjadi teh bunga krisan pada Agrowisata Taman Seribu Bunga tersebut meliputi disain alat pengolahan, yang terdiri dari oven pengering dan mesin penggiling teh bunga krisan. Oven dan mesin penggiling itu kemudian diproduksi oleh CV Teknologi Tepat Guna Medan dan diserahkan kepada BUMDes Arih Ersada. Selain itu juga diberikan peralatan untuk mengemas teh bunga krisan berupa sealer ban continuous.

Selanjutnya, pada 8 Oktober 2022 dan 26 November 2022 dilakukan pelatihan penggunaan peralatan serta pengolahan teh bunga krisan. Pelatihan ini diikuti oleh Kepala Desa, Ketua BUMDes Arih Ersada, anggota BUMDes Arih Ersada dan para ibu anggota PKK Desa Raya. Pelatihan pembuatan teh krisan dibuka oleh Ketua BUMDes Arih Ersada, Karya Bakti.

Dalam sambutannya, Karya berterima kasih atas terlaksananya kegiatan tersebut dan berharap dapat membantu petani dalam memanfaatkan bunga krisan yang tidak laku dijual di pasaran. Prof Elisa Julianti menuturkan, pelatihan yang digelar bertujuan memberikan keterampilan kepada para peserta mengenai cara membuat teh bunga krisan, untuk meningkatkan harga jual bunga krisan yang dibudidayakan di Desa Raya. Materi pelatihan yang diberikan merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan tim. Hal ini disebabkan bunga krisan yang dihasilkan BUMDes Arih Ersada Desa Raya banyak yang tidak termanfaatkan. Dengan demikian, apabila tidak laku dijual, dapat dilakukan pengolahan.

"Pengolahan teh krisan celup dapat dilakukan dengan metode yang sederhana, mulai dari persiapan bahan, pengeringan, pengecilan ukuran, pencampuran dan pengemasan produk, sehingga menghasilkan produk teh celup krisan dengan kualitas mutu yang diinginkan," kata Elisa dalam keterangan tertulisnya.

Adapun yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari 5 orang mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan yang melaksanakan tugas akhir mengenai pengolahan teh bunga krisan, yakni Audira Yasmin Afra, EkaYusri Elfryani, Jihan Yustika Siregar, Michael Gunawan dan Handy Kuwangga. Penelitian yang dilakukan adalah menentukan umur panen bunga krisan yang tepat, serta kondisi pengeringan yang meliputi suhu dan lama pengeringan untuk menghasilkan mutu terbaik. Juga dilakukan pengujian kandungan bioaktif serta aktivitas antioksidannya.

Selain 5 mahasiswa yang melakukan penelitian, juga ada 5 mahasiswa Fakultas Pertanian USU yang saat ini melakukan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam bentuk program Kuliah Kerja Nyata Tematik. Melalui kegiatan Matching Fund Kedaireka ini, jelas Elisa, ada 3 Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi yang dihasilkan, yaitu IKU 2, IKU 3 dan IKU 5.

Kegiatan ini, sambung Elisa, terus berlanjut hingga BUMDes Arih Ersada dapat memproduksi sendiri teh bunga krisannya dan menjadikannya sebagai salah satu unit usaha BUMDes. Produk teh bunga krisan ini rencananya akan dijadikan sebagai souvenir bagi pengunjung Agrowisata Taman Seribu Bunga Desa Raya Berastagi. (RJ)

Kegiatan Universitas
Kegiatan Pengabdian

Fitur Aksesibilitas

  • Grayscale

  • High Contrast

  • Negative Contrast

  • Text to Speech

icon

Universitas Sumatera Utara

Online

Halo, Ada Yang Bisa Saya Bantu?