Pemanfaatan Limbah Organik Baglog dalam Budidaya Jamur Tiram
Melalui pelatihan pembuatan kompos berbahan baku baglog jamur tiram ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mitra dan peserta pelatihan tentang pemanfaatan limbah organik baglog jamur tiram sebagai kompos, yang dapat dimanfaatkan kembali pada media tanaman budidaya. Selain itu pembuatan bibit jamur tiram generasi F0-F2 dan pembuatan kompos berbahan baku baglog jamur tiram memiliki nilai jual tinggi,sehingga dapat meningkatkan pemberdayaan serta memiliki prospek yang sangat baik untuk dipasarkan.
Jamur tiram telah lama dikenal sebagai salah satu bahan pangan di tengah masyarakat. Jamur tiram yang dalam bahasa latin disebut sebagai Pleurotus Ostreatus ini merupakan jamur yang aman dikonsumsi untuk menu makanan sehari-hari, berasal dari kelompok Basidiomycota. Jamur ini mempunyai ciri-ciri tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Tubuh buah tumbuh menyerupai kulit kerang (tiram) dan biasa dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia.
Jamur tiram bergizi tinggi karena kandungan karbohidrat, protein, vitamin-vitamin, mineral dan asam-asam amino. Bagi kesehatan, jamur tiram berkhasiat dalam aktivitas antitumor dan efek hipoglikemik, kanker, infeksi mikroba, juga bertindak sebagai agen penurun kolesterol, antibakteri, peningkat sistem kekebalan tubuh dan ekstrak jamur dapat digunakan sebagai suplemen diet. Agribisnis jamur tiram sangat prospektif karena memiliki keunggulan berupa bahan baku mudah diperoleh dan murah, proses pemeliharaan mudah, tidak memerlukan lahan yang luas, kebutuhan skill tidak terlalu tinggi, tidak mengenal musim, sehingga dapat menghasilkan keuntungan sepanjang tahun. Jamur ini juga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, sedangkan baglog bekas media tanam dapat digunakan untuk campuran pakan ternak dan ikan, serta dijadikan kompos.
Jarum Tiram memiliki kandungan 367 kalori, 10,5 - 30,4% protein, 56,6% karbohidrat, 1,7-2,2% lemak, 0.20 mg thiamin, 4.7-4.9 mg riboflavin, 77,2 mg niacin, dan 314.0 mg kalsium untuk setiap100 gram jamur. Di mana produksinya saat ini hanya 37.020 ton dari konsumsi 47.753 ton. Sedangkan limbah yang dimilikinya berupa limbah baglog yang mengandung unsur hara makro di antaranya N (0,6%), P (0,7%), K (0,02%), serta C-Organik (49%).
Rumah Jamur Sadam adalah salah satu produsen jamur tiram di Kota Medan yang telah memiliki produksi jamur berkisar antara 7-12 kg/hari. Di mana rumah jamur ini dapat menampung sampai 7.000 baglog. Rumah Jamur Sadam ini telah memiliki usaha olahan jamur berupa jamur krispi, pepes jamur, sate jamur, tahu balik jamur, dengan nama brand 'Dapur Jamur' dan telah memiliki sertifikat halal dari MUI. Namun rumah produsen ini memiliki beberapa kendala, yakni penyediaan bibit jamur tiram generasi F0 – F2 yang masih tergantung produsen pembibitan jamur, limbah baglog jamur belum dimanfaatkan sebagai kompos dan perlu pemanfaatan kompos dari baglog jamur tersebut bagi tanaman budidaya.
Melihat realitas tersebut, dosen Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari Dr Ir Yaya Hasanah, M.Si, bersama 3 rekan dosen lainnya; Dr Nini Rahmawati, SP, M.Si, Dr Mariani Br Sembiring, SP, MP dan Nursa’adah, S.ST, M.Agr, mengambil peran dalam melakukan pengabdian masyarakat di Rumah Jamur Sadam Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan.
Adapun rangkaian kegiatan pengabdian yang dilakukan antara lain pelatihan dan praktik pembuatan bibit jamur tiram generasi F0 – F2, praktik pembuatan kompos dari limbah baglog jamur tiram, pemanfaatan limbah baglog jamur tiram pada tanaman kacang hijau dan serah terima barang alih teknologi. Baglog merupakan media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utamanya serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, di mana salah satu ujungnya diberi lubang. Pada lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar. Limbah baglog jamur merupakan media tanam jamur tiram yang telah habis masa penen, di mana limbah yang dihasilkan berupa baglog tua dan baglog kontaminan.
Kegiatan ini disambut baik oleh mitra Rumah Jamur Tiram Sadam dan masyarakat yang ikut menjadi peserta pelatihan di Kelurahan Rengas Pulau. Para peserta terlihat sangat antusias dan dapat memahami materi yang diberikan. Peserta juga praktik langsung dalam pembuatan media pembiakan dan bibit jamur tiram generasi F0-F2, pembuatan kompos berbahan baku baglog jamur tiram, dan pemanfaatan kompos baglog pada tanaman budidaya.
Melalui pelatihan pembuatan kompos berbahan baku baglog jamur tiram ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mitra dan peserta pelatihan tentang pemanfaatan limbah organik baglog jamur tiram sebagai kompos, yang dapat dimanfaatkan kembali pada media tanaman budidaya. Selain itu pembuatan bibit jamur tiram generasi F0-F2 dan pembuatan kompos berbahan baku baglog jamur tiram memiliki nilai jual tinggi,sehingga dapat meningkatkan pemberdayaan serta memiliki prospek yang sangat baik untuk dipasarkan. (RJ)