Asesmen Prodi D-III Analis Farmasi dan Makanan FV USU
Asesmen Prodi D-III Analis Farmasi dan Makanan FV USU
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto
Diterbitkan pada
Jumat, 21 Juni 2024
Ini substansi pentingnya mengubah struktur kurikulum dengan lebih banyak latihan praktik ketimbang aspek teoritis, kata Rektor USU
HUMAS USU - Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) melaksanakan asesmen lapangan akreditasi Program Studi D-III Analis Farmasi dan Makanan Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara (USU) pada Kamis, (20/06/2024) di Ruang Rapat lantai 2 Fakultas Farmasi USU dengan mengundang dua orang asesor dari Universitas Airlangga, apt. Mahardian Rahmadi, S.Si., M.Sc., Ph.D dan Lisa Soegianto, M.Sc., Apt dari Universitas Katolik Wiayata Mandala Surabaya.
Dalam kata sambutannya, Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., menyoroti 2 poin penting yang menjadi tujuan utama dalam masa transisi ini. Poin pertama beliau menyampaikan terkait perubahan kurikulum dan metode pembelajaran. Rektor menjelaskan bahwa perubahan kurikulum mengarah pada peningkatan praktik secara substansial, dengan proporsi 70% praktik dan 30% teori. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa lulusan universitas mampu bersaing di dunia kerja dengan memiliki keterampilan praktis yang kuat. Menunjang perubahan yang terjadi, universitas juga mengadakan sosialisasi dan pelatihan bagi dosen untuk mengubah metode pembelajaran mereka dari teori ke vokasional. Selain itu rektor juga menyampaikan USU mengundang dosen praktisi untuk mengajar di program vokasi.
”Ini substansi pentingnya mengubah struktur kurikulum dengan lebih banyak latihan praktik ketimbang aspek teoritis,” tutur Rektor.
Dalam upaya memperbaiki metode pembelajaran, rektor menyampaikan bahwa USU sedang merancang program microteaching untuk dosen. Program ini bertujuan untuk mempercepat penguasaan keahlian teknis tertentu yang sangat diminati oleh mahasiswa. Selain itu, microteaching juga akan diterapkan untuk mahasiswa vokasi agar mereka siap terjun ke dunia industri dengan keahlian yang relevan.
”Kita sekarang sedang merancang microteaching untuk mempercepat dosen memiliki keahlian teknis tertentu yang sangat diminati oleh mahasiswa,” ujar rektor
Pada poin kedua rektor mengatakan universitas juga fokus pada pengembangan infrastruktur. Hingga pada tahun ini, USU mempersiapkan perkantoran dan ruang kuliah khusus untuk vokasi. Meskipun perbaikan infrastruktur belum selesai, upaya ini terus dilakukan dengan penambahan fasilitas yang memadai, termasuk pembangunan laboratorium yang lebih modern dan tersedia untuk kegiatan pembelajaran dan riset. Tahun ini, anggaran sebesar 50 miliar telah dialokasikan untuk membangun laboratorium terpadu.
”Di tahun ini dan tahun-tahun lalu kita mempersiapkan perkantoran dan ruang kuliah di vokasi. Perbaikan infrastruktur ini sudah ada dan belum selesai dan terus akan ditambah,” tutur rektor.
Wakil Dekan I Fakultas Vokasi, Dr. Drs. Muhammad Husni Thamrin, M.Si., menyampaikan bahwa persiapan ini merupakan bagian dari komitmen program studi untuk mempertahankan status akreditasi unggulnya. Beliau juga berharap kedepannya Program Studi D-III Analis Farmasi dan Makanan dapat mencapai akreditasi internasioanal.
”Kedepannya itu adalah bagaimana kita menuju akreditasi internasional, sehingga mungkin nanti mahasiswa-mahasiswa asing tentunya nanti akan kita terima,” ujar Dr. Husni.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Dekan III Vokasi USU, Drs. Gustanto, M.Hum., menyoroti pentingnya kemitraan dengan industri dalam mendukung pendidikan praktik yang menjadi fokus utama program-program vokasi di USU.
Dengan langkah-langkah ini, USU berharap dapat menghasilkan lulusan vokasi yang siap bersaing di dunia kerja dengan keahlian praktis yang kuat dan fasilitas pembelajaran yang memadai.
Author: Bambang Riyanto - Humas
Interviewee: Prof. Muryanto Amin - Rektor USU
Photographer: Amri Simatupang - Humas