Realisasi PBL, Sastra Indonesia USU Gelar Seni Pertunjukan
Realisasi PBL, Sastra Indonesia USU Gelar Seni Pertunjukan
Diterbitkan oleh
Senin, 20 Juni 2022
Diterbitkan pada
Bambang Riyanto
“Setiap orang sepertinya memang digali talentanya masing-masing nah itu yang saya lihat. Yang mungkin selama ini terpendam sebenarnya ada di dalam diri mereka, itu bernyanyi, opera, kemudian berpuisi dan berdrama. Nah itu yang perlu saya apresiasi,” katanya.
HUMAS USU - Program Studi Sastra Indonesia Universitas Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara (USU) menyelenggarakan pagelaran untuk menuntaskan mata kuliah Seni Pertunjukan. Kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan kurikulum Project Based Learning (PBL) ini berlangsung di Gedung Pagelaran (FIB) USU pada Jumat, (17/06/2022).
Ketua Prodi Sastra Indonesia Dr. Dra. Dwi Widayati, M.Hum., mengapresiasi para mahasiswa yang telah mampu meluangkan waktu di sela-sela kesibukan di masa ujian untuk dapat berkreasi dalam pertunjukan ini. Menurutnya, hal ini telah menggali talenta yang ada pada masing-masing mahasiswa.
“Setiap orang sepertinya memang digali talentanya masing-masing nah itu yang saya lihat. Yang mungkin selama ini terpendam sebenarnya ada di dalam diri mereka, itu bernyanyi, opera, kemudian berpuisi dan berdrama. Nah itu yang perlu saya apresiasi,” katanya.
Dr. Dwi Widayati berharap agar kegiatan ini dapat dipertahankan dan tidak berhenti setelah menuntaskan mata kuliah Seni Pertunjukan, sehingga dapat menjadi aset Prodi Sastra Indonesia yang dapat ditampilkan pada momen tertentu.
“Saya berharap ini tidak pudar sampai di sini saja, tidak hanya sekadar pelepas mata kuliah seni pertunjukan, tapi memang menjadi suatu cikal bakal dan menjadi suatu aset bagi program studi yang akan kita tampilkan pada momen tertentu,” ucap Kaprodi Sastra Indonesia.
Senada dengan hal itu, Sekretaris Prodi Sastra Indonesia Dra. Nurhayati Harahap, M.Hum berharap agar kegiatan seperti ini dapat berlanjut dan diaplikasikan oleh mata kuliah lain karena sesuai dengan tuntutan PBL.
“Semoga berlanjut dan diaplikasikan mata kuliah-mata kuliah lain, karena itu merupakan salah satu tuntutan PBL yang pengajaran berbasis proyek,” tutur Nurhayati.
Bambang Riyanto, S.S, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Seni Pertunjukan memilih mengadakan pagelaran ini karena menurutnya ini adalah implementasi dari program MBKM yang dicanangkan oleh pemerintah dan sesuai dengan arahan Rektor USU.
“Jadi ini merupakan bentuk dari implementasi MBKM yang dicanangkan oleh pemerintah khususnya dalam perubahan kurikulum berbasiscase methode dan project based learning. Itulah mengapa kemudian mata kuliah seni pertunjukan menjadi suatu mata kuliah projek PBL di Sastra Indonesia,” ujar Bambang.
Mahasiswa Seni Pertunjukan Rizka Fitriyani yang juga merupakan salah satu talent menyebutkan bahwa mereka telah melakukan persiapan seperti kostum, naskah, dan mimik wajah.
“Jadi ini tugas mata kuliah UAS di mata kuliah seni pertujukan..Persiapan banyak ya, kalau dari penari mungkin kostum, kalau dari yang teater persiapan untuk teks dan mimik wajah,” tuturnya
Dalam pertunjukan tersebut, terdapat penampilan berupa drama dari naskah karya Putu Wjaya, tarian etnis dan modern, serta musikalisasi puisi.
Author: Bambang Riyanto - Humas
Interviewee: Dr. Dra. Dwi Widayati, M.Hum. - Kaprodi Sastra Indonesia
Photographer: Irsan Mulyadi - Humas