Rektor: Transformasi USU Dimulai dari Program Studi
Rektor: Transformasi USU Dimulai dari Program Studi
Diterbitkan oleh
Senin, 24 Januari 2022
Diterbitkan pada
Bambang Riyanto
“Program studi ini penting untuk mendesain pengimplementasian Tridarma perguruan tinggi dapat dilaksanakan secara in-line. Tridarma ini tidak bisa dikerjakan satu-satu secara terpisah, tapi harus berkesinambungan. Agar tujuannya lebih konkret,” jelas Rektor USU.
HUMAS USU - Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Muryanto Amin, S Sos, M Si, menyebutkan jika upaya transformasi di lingkungan USU dimulai dari program studi.
Hal ini disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Strategi Penataan dan Pengembangan USU Meraih Prestasi Global pada Senin (24/01/2022) di Auditorium USU.
Hadir dalam pertemuan tersebut para Wakil Rektor USU, para Dekan dan Wakil Dekan, sertapara Ketua Program Studi di lingkungan USU. Kegiatan ini memang menyasar para ketua program studi. Rektor secara langsung memberikan pemaparan mengenai peran dan tanggung jawab yang diemban program studi dalam upaya transformasi di USU.
Menurut rektor, program studi merupakan garis terdepan dalam pelaksanan transformasi di segala lini. Seperti transformasi Tridarma, program studi berperan dalam mendesain pelaksanaannya secara berkesinambungan, bukan dikerjakan secara terpisah dan masing-masing.
“Program studi ini penting untuk mendesain pengimplementasian Tridarma perguruan tinggi dapat dilaksanakan secara in-line. Tridarma ini tidak bisa dikerjakan satu-satu secara terpisah, tapi harus berkesinambungan. Agar tujuannya lebih konkret,” jelas Rektor USU.
Ia memaparkan jika perkembangan zaman saat ini mengharuskan perguruan tinggi untuk dapat bertransformasi. Seperti dalam pelaksanaan Tridarma perguruan tinggi yang terdiri dari pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat diharapkan menghasilkan produk luaran yang bermanfaat bagi masyarakat.
Muryanto Amin menyebutkan jika hasil Tridarma harus menjadi solusi dalam persoalan sosial. “Transformasi perguruan tinggi menjadi sebuah Techno-Socio Entrepreneurial University membutuhkan peran kita semua. Tridarma diarahkan untuk dapat menghasilkan inovasi serta enterpreneur yang bermanfaat bagi masyarakat. Luaran Tridarma tersebut diharuskan dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kemampuan kompetitif, produk inovasi, serta industri baru,” sebutnya.
Perubahan itu diwujudkan untuk mempersiapkan mahasiswa yang siap dan dapat diterima oleh dunia industri setelah lulus kuliah. Ia mencontohkan bagaimana perusahaan besar saat ini cenderung menerima lulusan yang memiliki kemampuan, bukan hanya melihat asal atau ijazah lulusan tersebut.
“Tantangan kita adalah bagaimana menciptakan lulusan yang mampu bersaing dalam pasar dunia kerja setelah mereka tammat. Seperti perusahaan Google, mereka tidak lagi bergantung pada ijazah seorang pelamar, melainkan pada relevansi keahlian. Kita menyadari di tahun mendatang, akan banyak pekerjaan yang digantikan dan hilang, seperti tukang pos, petugas data entry, resepsionis, dan sebagainya. Kita perlu menyiapkan mahasiswa kita segera,” kata Muryanto Amin.
Merdeka Belajar-Kampus Merdeka merupakan salah satu program yang dapat dijadikan sebagai alat untuk menjawab tantangan tersebut.
Rektor USU mendorong agar program studi dapat lebih fleksibel dalam metode pembelajaan dan kurikulum yang akan diberikan kepada mahasiswa. Ia berharap pembelajaran difokuskan pada peningkatan kemampuan dan keahlian mahasiswa dalam berfikir analitis serta diberdayakan untuk menghasilkan inovasi.
Muryanto Amin juga menyebutkan jika upaya internasionalisasi kampus USU juga berasal dari program studi. Menurutnya, upaya tersebut tidak akan berarti apa-apa jika program studi tidak dapat mencapai akreditasi global. Semakin banyak program studi berakreditasi internasional, maka akan semakin mudah USU menggapai program internasionalisasi kampus.
“Saat ini hanya sedikit program studi kita yang sudah terakreditasi internasional. Ini kita harus kejar. Bagaimana kita berharap dapat masuk dalam peringkat 500 besar universitas top dunia jika program studi kita tidak akreditasi internasional. Hal ini yang menjadi fokus kita selama masa kepemimpinan ini,” ujarnya.
Target masuk 500 perguruan tinggi dunia merupakan fokus utama Muryanto Amin sejak dilantik pada 2021 lalu. Serangkaian upaya telah dilakukan termasuk internasionalisasi kampus dengan memperbanyak kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri. Secara internal, akreditasi internasional merupakan kunci utama upaya tersebut.
Author: Roni Hikmah Ramadhan - Humas
Interviewee: Dr. Muryanto Amin - Rektor
Photographer: Amri Simatupang - Humas