Soedjai Kartasasmita Diberi Gelar Doktor Honoris Causa USU
Soedjai Kartasasmita Diberi Gelar Doktor Honoris Causa USU
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto
Diterbitkan pada
Selasa, 28 Mei 2024
Penganugerahan ini merupakan bagian dari tradisi USU dalam menghormati individu yang telah memberikan kontribusi signifikan kepada masyarakat dan ilmu pengetahuan. Soedjai Kartasasmita merupakan orang ketiga yang dianugerahkan gelar doktor kehormatan.
HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) memberikan penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa kepada Soedjai Kartasasmita dalam bidang Ilmu Pengembangan Bioteknologi Perkebunan pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Upacara penganugerahan ini berlangsung di Gedung Digital Learning Center Building Lantai 8 pada Senin, (27/05/24).
Penganugerahan ini merupakan bagian dari tradisi USU dalam menghormati individu yang telah memberikan kontribusi signifikan kepada masyarakat dan ilmu pengetahuan. Soedjai Kartasasmita merupakan orang ketiga yang dianugerahkan gelar doktor kehormatan.
Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin., S.Sos, M.Si menjelaskan bahwa proses penilaian untuk pemberian gelar ini memakan waktu kurang lebih tiga tahun, sejak usulan pertama kali diajukan oleh masyarakat. Proses ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor 23 Tahun 2022 tentang Pemberian Gelar Doktor Kehormatan.
Rektor USU menyatakan bahwa kontribusi Soedjai Kartasasmita memberikan inspirasi penting bagi generasi muda, terutama Generasi Z, yang menunjukkan penurunan minat di sektor pertanian dan perkebunan. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan inovasi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
”Peran tersebut menjadi sangat penting bagi generasi muda, terutama Gen-Z, yang menunjukkan kecenderungan penurunan minat berprofesi di bidang pertanian dan perkebunan,” ujar Prof. Muryanto.
Rektor USU menambahkan penganugerahan Doktor Kehormatan yang dilakukan hari ini diselenggarakan untuk dua kepentingan, yaitu memberi inspirasi solusi atas masalah kemanusiaan dan berkontribusi memajukan peradaban yang akan sangat berguna bagi generasi muda Indonesia
Dalam pidato penerimaannya yang dilakukan secara virtual, Soedjai Kartasasmita menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah mengapresiasi usahanya dalam mengembangkan sektor perkebunan di Indonesia.
Soedjai Kartasasmita juga memberikan pidato ilmiah berjudul “Pembangunan Perkebunan sebagai Agen Pembangunan Berkelanjutan,” yang menggarisbawahi pentingnya sumber daya manusia, pengelolaan ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam memajukan industri perkebunan.
Soedjai Kartasasmita menekankan tiga aspek penting dalam pidatonya. Pertama, ia menyoroti peran sentral sumber daya manusia dalam mengubah potensi alam menjadi inovasi yang mendukung pertumbuhan industri dan ekonomi.
Soedjai Kartasasmita melihat bahwa kunci untuk memajukan perkebunan terletak pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi. "Hanya SDM yang kaya akan pengetahuan mampu melahirkan inovasi dan menerapkan teknologi serta manajemen untuk meningkatkan efisiensi bisnis perkebunan di Indonesia," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya jaringan yang kuat dengan pusat-pusat pengetahuan, informasi, dan bisnis baik di dalam maupun luar negeri untuk mengembangkan bisnis perkebunan. Sebagai bagian dari upayanya memajukan sektor ini, ia menginisiasi pembangunan pabrik minyak makan berbahan baku kelapa sawit pada tahun 1977. Meskipun pabrik ini menghadapi berbagai tantangan, ia berhasil menunjukkan bahwa minyak goreng kelapa sawit dapat menjadi komoditas penting di pasar dunia.
”Sayang sekali menurut analisa bisnis pada saat itu, (minyak makan berbahan baku kelapa sawit) diperlukan waktu yang lama untuk diadopsi masyarakat, sehingga pabrik ini dibatasi kuota bahan bakunya,” paparnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pemanfaatan bioteknologi dan penelitian terkait dengan tanaman transgenik (GMO) untuk meningkatkan produktivitas perkebunan dan pertanian di Indonesia. Menurutnya, dengan lahan yang semakin sempit, penerapan teknologi terbaru dan inovasi adalah sebuah keharusan untuk menghadapi perubahan iklim dan tantangan lingkungan lainnya.
”Bahkan dengan segala pro kontra, pengembangan GMO sudah harus kita coba, kalo negeri tercinta ini tidak ingin tertinggal dari negera lain,” jelasnya.
Guru Besar USU Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D sebagai promotor menambahkan bahwa pemberian gelar kehormatan ini didasarkan pada temuan-temuan yang bermanfaat untuk kehidupan kemanusiaan. Menurutnya, Soedjai Kartasasmita pantas dianugerahi gelar kehormatan karena memberikan sumbangan teknologi ilmu pengetahuan dan telah bermanfaat kepada kehidupan masyarakat.
Author: Bambang Riyanto - Humas
Interviewee: Prof Muryanto Amin - Rektor
Photographer: Humas - Humas