Universitas Sumatera Utara Adakan FGD Bersama Times Higher Education
Universitas Sumatera Utara Adakan FGD Bersama Times Higher Education
Diterbitkan oleh
Senin, 25 November 2024
Diterbitkan pada
Bambang Riyanto
"FGD ini sangat penting bagi kita untuk memahami lebih mendalam indikator-indikator yang digunakan Times Higher Education, sehingga kita dapat melakukan evaluasi dan perbaikan yang diperlukan demi peningkatan peringkat di masa depan." tutur Prof Poppy.
HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Times Higher Education: Reputation and Ranking Session" dengan menghadirkan Tom Arnott, Regional Subscriptions Director dari Times Higher Education (THE), sebagai narasumber. Acara ini berlangsung di Ruang Senat Akademik Gedung Pusat Administrasi USU pada Kamis (21/11/2024).
Wakil Rektor III USU, Prof. Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, S.Si., M.Si., Apt., dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi atas kehadiran Tom Arnott. Beliau menjelaskan pentingnya FGD ini bagi USU dalam memahami lebih mendalam tentang Times Higher Education, termasuk indikator-indikator yang digunakan dalam penilaian perguruan tinggi di tingkat internasional. Dengan pemahaman tersebut, diharapkan USU dapat melakukan evaluasi, perbaikan, dan persiapan terhadap aspek-aspek yang mendukung peningkatan peringkat.
Times Higher Education dikenal sebagai salah satu lembaga pemeringkat perguruan tinggi terbaik di dunia, yang secara rutin mempublikasikan laporan tahunan. Penilaiannya didasarkan pada 13 indikator kinerja yang terbagi dalam lima kelompok utama, yaitu teaching (pengajaran), research (penelitian), citation (sitasi), international outlook (pandangan internasional), dan industry income (pendapatan dari industri). Dalam FGD ini, peserta akan mendengarkan langsung penjelasan dari Tom Arnott terkait indikator tersebut.
Pada tahun 2024, USU tercatat berada di peringkat 601 untuk kategori THE Asia, turun dari peringkat 501 pada tahun sebelumnya. Untuk peringkat THE World University Rankings (WUR), USU masih berada di peringkat 1501. Namun, dalam pemeringkatan THE Impact Rankings, USU mencatatkan peningkatan signifikan, naik dari posisi 801 pada 2023 ke peringkat 601 pada 2024.
Prof. Poppy mengajak seluruh sivitas akademika untuk introspeksi dan memperkuat bidang-bidang yang masih lemah, sembari mempertahankan pencapaian yang sudah baik. Beliau berharap melalui FGD ini dapat menghasilkan rekomendasi yang dapat memajukan USU dan meningkatkan kualitas pelayanan tridharma di masa mendatang.
"FGD ini sangat penting bagi kita untuk memahami lebih mendalam indikator-indikator yang digunakan Times Higher Education, sehingga kita dapat melakukan evaluasi dan perbaikan yang diperlukan demi peningkatan peringkat di masa depan," tutur Prof Poppy.
Dalam pemaparannya, Tom Arnott menekankan pentingnya menjaga kualitas pendidikan, penelitian, dan kontribusi sosial sebagai elemen utama dalam membangun reputasi universitas. Ia juga menyoroti bahwa reputasi yang baik tidak hanya menarik mahasiswa berbakat dan dosen berkualitas, tetapi juga membuka peluang pendanaan dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor industri. Manajemen reputasi, menurutnya, menjadi tantangan besar bagi institusi pendidikan, terutama karena universitas melibatkan banyak pemangku kepentingan.
Melalui diskusi ini, USU diharapkan dapat menyusun strategi baru untuk meningkatkan posisinya dalam pemeringkatan internasional. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan mendorong seluruh sivitas akademika untuk berperan aktif dalam memperkuat reputasi universitas secara kolektif. Kesuksesan USU dalam pemeringkatan global diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan tridharma perguruan tinggi dan memperluas pengaruhnya di dunia internasional.
Arnott juga memuji strategi USU dalam membangun reputasi di tingkat global dan mendorong seluruh pihak untuk terus berupaya meningkatkan posisi USU di kancah internasional.
"Reputasi universitas dibangun dalam jangka panjang, namun bisa runtuh hanya dalam lima menit. Penting bagi kita untuk menjaga konsistensi dan membangun kredibilitas bersama seluruh pemangku kepentingan," pungkas Tom.