A11Y

HOME

MENU

CARI

Kuliah Umum Gus Yahya di USU Membahas Keberagaman

Diterbitkan Pada10 September 2022
Diterbitkan OlehBambang Riyanto
Kuliah Umum Gus Yahya di USU Membahas Keberagaman
Copy Link
IconIconIcon

Kuliah Umum Gus Yahya di USU Membahas Keberagaman

 

Diterbitkan oleh

Sabtu, 10 September 2022

Diterbitkan pada

Bambang Riyanto

Logo
Download

“Pertama-tama kita hanya bisa bangkit, ekonomi Indonesia ini kalau masyarakat itu aktif bergerak karena pemerintah sendiri dengan agenda-agenda yang bisa dibuat dalam kapasitas pemerintahan tidak cukup untuk bisa membawa masyarakat ini bangkit dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang kita alami,” jelas Gus Yahya.

HUMAS USU - Kuliah Umum Leadership General Lecturer Seriesberlanjut ke sesi 2. Bertemakan Keberagaman dan Kebangkitan Ekonomi Indonesia sebagai Presidensi G20, Universitas Sumatera Utara (USU) mengundang Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf menjadi pemateri di Auditorium USU pada Jumat, (09/09/2022).


Turut dihadiri oleh Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, SE., MM, Majelis Wali Amanat, dan Pimpinan USU, kuliah umum tersebut sukses digelar dengan diikuti olehsejumlah perwakilah mahasiswa dari seluruh fakultas yang ada di USU.


Wali Kota Medan menyebutkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena di Medan terdapat keberagaman suku dan agama sehingga materi yang disampaikan oleh KH Yahya Choli Staquf sangat dibutuhkan. Selain itu, orang nomor 1 di Medan itu juga mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya acara ini.


“Ya kami Pemko Medan mengucapkan terima kasih kepada Gus Yahya telah memberi materi kepada mahasiswa di Medan dan Rektor USU sebagai penyelenggara. Kita ketahui bahwa Medan ini miniaturnya Indonesia, oleh karena itu Medan membutuhkan materi yang disampaikan Gus Yahya,” ucap Bobby.


Rektor USU Dr. Muryanto Amin S.Sos., M.Simenyampaikan, Indonesia tidak hanya memiliki keberagaman dalam hal budaya tetapi juga pada pandangan politik, keagamaan, dan etni. Karena itu keberagaman yang hadir dalam kultur berbangsa dan relasi sosial harus dipahami.


“Keberagaman yang hadir dalam kultur berbangsa dan relasi sosial harus dipahami secara bijak serta dimaknai sebagai kekuatan besar untuk mendukung pembangunan,” kata rektor.


Rektor berharap, dengan materi keberagaman yang disampaikan menjadi kesempatan bagi mahasiswa USU untuk meningkatkan wawasan keilmuan dan menguatkan paham kebangsaan.


“Sesi kedua ini memberi pemahaman bahwa keberagaman itu penting untuk bisa memperkuat Indonesia,”ujar Muryanto Amin.


Dalam kuliah umum sesi kedua, KH Yahya Cholil Staquf sebagai pemateri menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia hanya bisa bangkit ketika masyarakat turut aktif bergerak dan berkonsolidasi mengatasi masalah-masalah besar yang menjadi penghalang keharmonisan karena agenda-agenda yang dibentuk oleh pemerintah kurang mampu membawa masyarakat bangkit dari kesulitan ekonomi yang dialami kini.


“Pertama-tama kita hanya bisa bangkit, ekonomi Indonesia ini kalau masyarakat itu aktif bergerak karena pemerintah sendiri dengan agenda-agenda yang bisa dibuat dalam kapasitas pemerintahan tidak cukup untuk bisa membawa masyarakat ini bangkit dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang kita alami,”jelas Gus Yahya.


Author: Bambang Riyanto - Humas

Interviewee: KH Yahya Cholil Staquf - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama

Photographer: Muhammad Andriansyah dan Amri Simatupang - Humas

Fitur Aksesibilitas

  • Grayscale

  • High Contrast

  • Negative Contrast

  • Text to Speech

icon

Universitas Sumatera Utara

Online

Halo, Ada Yang Bisa Saya Bantu?