Peninjauan Compost Centre FP USU oleh Kedubes Jepang
Peninjauan Compost Centre FP USU oleh Kedubes Jepang
Diterbitkan oleh
Bambang Riyanto
Diterbitkan pada
Rabu, 27 Maret 2024
Kebetulan pada tahun 2022, Dr. Nurzaina Ginting menerima Itachi Award dari pemerintah Jepang. Mereka ingin mengunjungi kembali Pusat Kompos USU untuk melihat kembali, kata Wakil Dekan III FP USU
HUMAS USU - Minister Coordination Kedutaan Besar Jepang, Takabayashi Hiroki, melakukan peninjauan di Compost Centre, Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sumatera Utara (USU) pada hari Jumat-Sabtu (21-22/03/2024).
Compost Centre (Pusat Kompos) USU didirikan awalnya dengan dana dari pemerintah Jepang pada tahun 2009. Pada saat itu, Konsulat Jenderal Jepang di Medan memberikan dukungan keuangan kepada Pusat Kompos USU untuk program pelatihan TOT.
Wakil Dekan III FP USU, Prof. Dr. Ir. Elisa Julianti, menjelaskan bahwa pada tahun 2022, Dr. Ir. Nurzainah Ginting M.Sc., seorang dosen peternakan, menerima Itachi Award dari pemerintah Jepang. Ini mendorong kunjungan kembali ke Pusat Kompos USU untuk mengevaluasi perkembangannya sejak 2009.
“Kebetulan pada tahun 2022, Dr. Nurzaina Ginting menerima Itachi Award dari pemerintah Jepang. Mereka ingin mengunjungi kembali Pusat Kompos USU untuk melihat kembali,” kata Wakil Dekan III FP USU.
Dr. Ir. Nurzainah Ginting M.Sc., sebagai dosen peternakan, menekankan bahwa produk utama dari Pusat Kompos USU adalah bioaktivator. Bioaktivator ini memungkinkan pembuatan kompos tanpa perlu membeli bahan kimia komersial. Tujuannya adalah untuk mencapai kemandirian dalam pembuatan kompos, terutama di daerah pedesaan yang penduduknya berpenghasilan rendah.
“Jika kita ingin membuat kompos, kita tidak perlu membeli bioaktivator atau starter komersial. Sebenarnya saya ingin kita mandiri dalam banyak hal. Karena kita adalah negara yang banyak masyarakatnya yang berpendapatan rendah, terutama di pedesaan,” jelas Ir Nurzainah.
Untuk mendukung efisiensi proses pengomposan, Dr. Nurzainah menyarankan warga untuk membuat bioaktivator sendiri karena memiliki banyak manfaat. Bioaktivator ini juga multifungsi, dapat digunakan sebagai cairan pemupuk dan desinfektan.
Hasil penelitian dari FP USU menunjukkan bahwa produk ini mampu menekan pertumbuhan bakteri patogen seperti E.coli, stafilokokus, dan salmonella, sehingga dapat meningkatkan produktivitas ternak.
Dr. Nurzainah berharap agar produk ini semakin dikenal dan digunakan oleh masyarakat Indonesia. Dia juga mengharapkan lebih banyak dukungan dan kerjasama dari pihak terkait untuk memajukan produk tersebut.
“Harapannya dengan produk ini, semakin banyak masyarakat Indonesia yang menggunakannya. Semoga semakin banyak kunjungan dan bantuannya. Semoga semakin banyak kerjasama dan bantuannya. Mereka sudah membuka diri. Apalagi kalau ada partner untuk penelitian yaitu Bu Elisa. Di bidang teknologi pangan," tutupnya.
Author: Bambang Riyanto - Humas
Interviewee: Prof. Dr. Ir. Elisa Julianti - Wakil Dekan III FP USU
Photographer: Amri Simatupang - Humas