A11Y

HOME

MENU

CARI

Pimpin Apel Pagi, WR V Bahas EAM

Diterbitkan Pada22 Juli 2024
Diterbitkan OlehBambang Riyanto
Pimpin Apel Pagi, WR V Bahas EAM
Copy Link
IconIconIcon

Jadi yang perlu saya tekankan kepada seluruh staf bahwasannya aset itu harus direalisasikan valuenya, ujar WR V USU.

HUMAS USU - Dipimpin oleh Wakil Rektor V Bidang Pengelolaan Aset dan Bisnis, Ir. Luhut Sihombing, M.P., apel pagi rutin pada Senin, (22/07/24) membahas faktor strategis dalam pengimplementasian Enterprise Asset Management (EAM) bagi universitas.

Dalam amanatnya, Ir. Luhut Sihombing, M.P., menyampaikan hingga saat ini jumlah aset yang dimiliki USU diperkirakan melebihi satu triliun. Aset tersebut tentunya harus memiliki nilai yang dapat direalisasikan dalam bentuk dukungan terhadap penyelenggaraan akademik. Untuk itu, USU telah bekerja sama dengan tenaga ahli dari Telkom dalam upaya meningkatkan nilai tambah dan efektivitas penyelenggaraan universitas.

"Jadi yang perlu saya tekankan kepada seluruh staf bahwasannya aset itu harus direalisasikan valuenya," ujar WR V.

Namun, lebih lanjut WR V mengatakan penggunaan teknologi dan alat-alat canggih saja tidak cukup. Dalam pengelolaan aset dengan jumlah besar, diperlukan implementasi yang disiplin melalui Enterprise Asset Management (EAM).

WR V menyampaikan terdapat empat faktor strategis yang harus diingat dan diterapkan dengan baik dalam pelaksanaan EAM. Faktor pertama adalah penyempurnaan proses bisnis. Pengelolaan aset harus dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi mulai dari perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan aset agar dapat memberikan nilai maksimal bagi pengguna.

Faktor kedua terkait keandalan infrastruktur. WR V mengatakan bahwa aset-aset yang dimiliki oleh USU berfungsi sebagai penunjang utama dalam proses akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Oleh karena itu, harus ada prediksi yang akurat mengenai siklus hidup aset. WR V mengatakan pemeliharaan berkala menjadi kunci untuk memastikan bahwa infrastruktur selalu dapat diandalkan.

"Kita harus tahu life cycle aset itu kapan, jangan sampai sudah rusak atau mati dulu baru diperbaiki," ujar Ir. Luhut.

WR V melanjutkan faktor ketiga adalah integritas data aset. Hal ini mencakup inventarisasi yang akurat dan pemahaman yang mendalam mengenai seluruh aset yang dimiliki. Ketidakpahaman mengenai jumlah dan spesifikasi aset dapat berakibat pada ketidakmampuan dalam pengelolaan yang efektif.

Terakhir, WR V menyampaikan perubahan pola pikir Sumber Daya Manusia (SDM) juga merupakan faktor penting. Pengelolaan aset bukan hanya tentang mengelola benda fisik, tetapi juga tentang merealisasikan nilai dari aset tersebut. Dalam pengelolaan aset harus selalu mempertimbangkan risiko yang ada agar dapat meminimalkan potensi kerugian dan memastikan aset tetap berfungsi optimal sepanjang siklus hidupnya

Berita
SDGs 11
SDGs
SDGs 9

Fitur Aksesibilitas

  • Grayscale

  • High Contrast

  • Negative Contrast

  • Text to Speech

icon

Universitas Sumatera Utara

Online

Halo, Ada Yang Bisa Saya Bantu?