A11Y

HOME

MENU

CARI

USU Terima Kunjungan Monitoring dan Evaluasi Program PKKM 2024

Diterbitkan Pada18 September 2024
Diterbitkan OlehBambang Riyanto
USU Terima Kunjungan Monitoring dan Evaluasi Program PKKM 2024
Copy Link
IconIconIcon

“Kami berharap evaluasi ini dapat menjadi dorongan bagi kita semua untuk terus melangkah maju mengembangkan potensi kampus serta memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan negara,” ujar Prof. Muryanto.

HUMAS USU - Universitas Sumatera Utara (USU) menyambut Tim Evaluator dan Tim Sekretariat Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dalam kunjungan monitoring dan evaluasi (monev) tahun pertama Program PKKM yang berlangsung sejak 16 hingga 19 September 2024. Berlangsung di Gedung DLCB USU, pada Selasa (17/09/2024).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian pelaksanaan program dan realisasi dana yang telah dicapai oleh USU selama periode anggaran 2024. Karena itu dalam sambutannya, Rektor USU Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si. menekankan pentingnya kegiatan tersebut untuk mengidentifikasi kendala yang ada dan memberikan masukan yang bermanfaat bagi pengembangan program di masa depan.

“Kami berharap evaluasi ini dapat menjadi dorongan bagi kita semua untuk terus melangkah maju mengembangkan potensi kampus serta memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan negara,” ujar Prof. Muryanto.

Program Kompetisi Kampus Merdeka sendiri merupakan salah satu strategi dari Kementerian Ristekdikti untuk meningkatkan mutu pendidikan di perguruan tinggi. Di tahun pertama ini, meskipun banyak capaian yang telah diraih, Rektor USU mengakui bahwa masih terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Beliau menegaskan pentingnya sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah untuk memperkuat kompetensi lulusan yang dihasilkan agar siap menghadapi tantangan global.

Dr. Muhammad Anggia Muchtar, selaku Direktur Direktorat Pengembangan Pendidikan, mengungkapkan beberapa tantangan utama yang dihadapi selama pelaksanaan Program PKKM. Salah satu tantangan tersebut adalah ketidaksesuaian waktu antara jadwal akademik universitas dengan mitra program.

"Kalau universitas menggunakan tahun akademik yang dimulai pada bulan September, sementara mitra biasanya mengikuti tahun anggaran yang dimulai Januari. Jadi ada pergeseran waktu di situ, yang kadang menyebabkan mahasiswa belum selesai MBKM di mitra, sementara secara akademik mereka harus sudah melaporkan kegiatan mereka," jelasnya.

Selain itu, tantangan anggaran juga menjadi perhatian utama. Dengan target 6.000 mahasiswa yang mengikuti MBKM, anggaran untuk transportasi, insentif, dan kebutuhan lainnya harus dipersiapkan secara matang. Beliau juga berharap agar Program Kampus Merdeka tetap dilanjutkan oleh Kementerian sebagai ruang bagi universitas, baik negeri maupun swasta, untuk menciptakan program mandiri yang mendukung pengembangan mahasiswa.

"Kami harus menyiapkan bantuan untuk mahasiswa selama minimal 4 bulan. Namun, meskipun tantangan ini cukup besar, kegiatan MBKM sangat membantu dalam mengembangkan kapasitas mahasiswa," tambah Dr. Anggia.

Dengan harapan tinggi, Rektor USU dan seluruh pihak yang terlibat berharap hasil dari monitoring dan evaluasi ini dapat memberikan hasil yang memuaskan dan menjadi tolok ukur keberhasilan program kerja yang telah dilakukan oleh seluruh fakultas yang terlibat.

Berita

Fitur Aksesibilitas

  • Grayscale

  • High Contrast

  • Negative Contrast

  • Text to Speech

icon

Universitas Sumatera Utara

Online

Halo, Ada Yang Bisa Saya Bantu?